Sabtu, 12 September 2015

Kuliner Pontianak : Day 2

Yawn.. Pangkalan Bun lagi darurat asap! Mau keluar rumah yang ada bikin penyakit, jadi mendingan weekend ini nyalain AC - tarik selimut - buka laptop - curcol di blog aja deh ya… Berhubung perjalanan ke Pontianak lalu masih menyimpan cerita jadi postingan kali ini masih seputar kuliner Pontianak!
Kita masih punya waktu sehari buat muterin kuliner di Pontianak. First stop pagi ini adalah rumah makan yang menyajikan Nasi Campur yang dapat dikatakan cukup populer di kalangan pecinta kuliner Pontianak. Yap! Nasi Campur Akwang yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an ini sudah membuka beberapa cabang di Pontianak. Pagi itu kami mengunjungi salah satu kedainya yang berada di jalan Pahlawan. Tanpa berpikir panjang lagi seporsi Nasi Campur pun kami pesan untuk masing-masing.


Tak jauh berbeda dengan Nasi Campur pada umumnya, komponennya terdiri dari nasi putih dengan potongan daging babi panggang, sosis babi, babi merah, ayam panggang dan pindang telur. Tidak ketinggalan taburan bawang putih goreng dan kuah kental disiram diatasnya. Menurut aku, Nasi Campur Akwang ini boleh dikasih dua jempol. Kulit Babi Panggangnya paling favorit! masih kriuk kriuk pas dimakan.. Ahhh seporsi rasanya tak cukup, tapi sayang perut sudah kenyang dan perjalanan kuliner kami pun masih panjang. Seporsi Nasi Campur disini dibandrol Rp 35.000, porsinya tidak terlalu banyak tapi kalau untuk sarapan pagi yang kesiangan pas lah di perut.
Sore harinya, kebetulan persis di seberang Hotel Santika kita bisa menemukan penjual gorengan seafood mirip gorengan di batam yang pernah aku review sebelumnya. Soal rasa memang gak kalah enaknya..lebih dari 20 macam gorengan yang sudah ditusuk seperti sate disediakan. Kamu bisa memilih mau digoreng atau dibakar. Untuk pilihan sambalnya ada 3 macam, Saus Sambal Tomat, Saus Kacang dan Sambal Terasi. Soal harga mulai dari Rp 2000/tusuk.


Malam harinya kami mengitari sepanjang Jalan Gajah Mada yang memang merupakan surganya kuliner malam di Pontianak. Setelah berhari-hari makan daging terus-menerus kami memutuskan untuk mencari ikan atau seafood sebagai menu makan malam kami. Awalnya kami mau mampir ke Abang Kepiting yang memang cukup terkenal di kalangan pecinta seafood dan ikan segar, tapi sangat disayangkan masih tutup. Karena cukup bingung memilih tempat makan, akhirnya kami mampir di sebuah penjual Bubur Ikan.


Nama boleh bubur, tapi penampakannya bukan seperti bubur karena Bubur Ikan disini adalah nasi putih dengan kuah kaldu berisikan potongan daging ikan kakap dan sayur sawi. Untuk rasa boleh lah, cocok banget dimakan pada malam hari. Biasanya Bubur Ikan ini dilengkapi dengan telur yang diceplok langsung di atas buburnya. Jadi ketika disajian telurnya masih setengah matang. Berhubung aku ingin memesan menu lain untuk lauk tambahan, akhirnya aku memesan Bubur Ikan tanpa telur.


Nah, ini nih yang udah mulai gak bener lagi.. Niat awal gak pengen makan daging, ngintip warung sebelah jualan Sate Babi jadi pengen deh!HAhahaha.. Sate babi yang aku bayangkan adalah sate babi yang dagingnya besar-besar kemudian dibakar dengan bumbu dan kecap aja. Ternyata Sate Babi disini dipotong kecil seperti Sate Ayam kemudian disiram saus kacang. Yah, gak sesuai ekspektasi deh..rasanya pun biasa aja.. :(
Berhubung hari ini adalah hari terakhir di Pontianak, kami pun tak mau bergegas kembali ke hotel. Akhirnya kami mampir ke Crepes Signature untuk sekedar duduk-duduk santai. Mungkin tempat ini baru dibuka sehingga antriannya sangat lama sekali.


Akhirnya Nuttella Cheese Crepes pesananku pun selesai dibuat. Ukurannya cukup besar sampai-sampai wajah kita pun bisa ngumpet. Rasanya sih lumayan oke, sayangnya nuttellanya sangat tipis sekali.. Untuk pilihannya juga bisa ditambahkan es krim dan toping. Oh iya, sebelum mapir kesini kami juga sempat mampir ke salah satu toko oleh-oleh di Jalan Gajah Mada.


Salah satu oleh-oleh khas Pontianak favoritku adalah stik talas ini, pokoknya ga boleh ketinggalan deh dalam list keranjang oleh-oleh kamu! Tersedia rasa keju dan barbeque juga tapi menurutku yang enak adalah yang original, jadi rasa talasnya bener-bener berasa.
Oke, sekian dulu cerita dari Kota Pontianak. Pasti akan kembali lagi buat icip-icip kuliner yang belum sempat dikunjungi karena banyak yang tutup. Es Krim Angi, Siobi, Chai Kue Siam, Bubur Pedas, Mie Kepiting, Pisang Goreng Srikaya, Kopi Asiang I'll back for all of you~

Selasa, 01 September 2015

Kuliner Pontianak : Day 1


Welcome to Pontianak.. satu-satunya kota di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa. Perjalanan kali ini merupakan lanjutan dari jalan-jalan ke Kuching. Berhubung kedua kota ini saling bertetanggaan, sebaiknya kamu menyempatkan diri untuk sekedar mencicipi kuliner di Pontianak. 
Kurang lebih jam 3 sore, kami sudah sampai di Kota Pontianak. Sampai di hotel kami mandi dan beristirahat sejenak hingga akhirnya perut pun mulai lapar. Tujuan pertama yang ingin dikunjungi adalah kwetiaw/mietiaw yang cukup legendaris di Pontianak. Bertepat di jalan Patimura, persis setelah lampu merah kamu akan menemukan jejeran motor dan mobil yang sangat ramai parkir persis di depan warung yang bernama Apollo. Tak sabar untuk mencicipi akhirnya seporsi Mietiaw Goreng dan Mietiaw Siram pun kami pesan.


Kondisi malam itu sangat ramai, namun tanpa harus menunggu lama pesanan kami pun datang. Wow, porsinya cukup besar, tekstur dari mie yang berbentuk gepeng dan lebar ini cukup kenyal sehingga pas dilidah. Potongan daging sapi didalamnya pun tidak alot, berpadu dengan potongan sayur sawi dan toge. Namun sayang, menurut aku rasanya sedikit hambar, aku tidak mengerti apakah rasa Mietiaw Goreng ini memang hambar? sehingga untuk menikmatinya harus menambahkan kecap manis. Pesanan kedua Mietiaw Siram, ekspektasi aku adalah mietiaw yang digoreng kering mirip Mie Titi di Makassar kemudian disirami kuah kental berisi daging dan sayur. Ternyata Mietiaw Siram disini hampir sama dengan Mietiaw Goreng tadi, yang digoreng dengan sedikit minyak kemudian disiram dengan kuah kental yang berisikan sayur sawi, toge, daging dan jeroan sapi. Namun untuk rasa Mietiaw Siram ini menurutku lebih enak daripada Mietiaw Goreng.

Jalan-jalan ke Kota Pontianak sepertinya kurang afdol kalo tidak mampir ke kedai kopi. Di seputaran Jalan Gajah Mada kamu akan dengan mudah menemukan warung kopi, walaupun tempat terkenal seperti Kopi Asiang berada di dalam gang. Berdasarkan hasil stalking dan beberapa info dari temen di Pontianak,  Warung Kopi Asiang adalah tempat yang wajib dikunjungi. Sangat disayangkan ketika kami kesana tutup. Akhirnya kami menuju ke Warung Kopi Winny, setau aku di WK Winny juga menjual kopi yang bisa dikategorikan enak! Selain itu, disini cukup terkenal dengan Pisang Goreng Srikaya. Namun malang memang tak dapat dihindari karena kedatangan kami pada saat Lebaran, karyawannya pun mudik sehingga menu yang tersedia  hanya kopi saja.


Wah, ternyata kami tidak perlu berkecil hati karena kopi yang disajikan di WK Winny ini ternyata cukup enak! Masing-masing dari kami memesan segelas Es Kopi Susu, perpaduan antara kopi dan susunya sangat pas. Rasa susu tidak mendominasi sehingga nikmat dari kopi-nya pun terasa. Satu gelas saja sebenarnya tidak cukup untuk menemani obrolan malam kami di Kota Pontianak. Namun karena sudah mengantuk dan badan pun lelah akhirnya kami kembali ke hotel untuk beristirahat.