Minggu, 12 Juni 2016

Pondok Ale-Ale

Pontianak.. salah satu kota kuliner terbaik yang mana hampir semua makanan yang dijajakan endessss~ Jalan Gajah Mada merupakan surga bagi pecinta kuliner, namun tempat yang aku kunjungi kali ini berada agak jauh sedikit dari seputara Jalan Gajah Mada. Bermodalkan aplikasi Maps di handphone kami menuju Pondok Ale-Ale yang sebenarnya di mall-nya Pontianak pun juga membuka gerai.Hahaha.. Oke, berhubung perut sudah sangat lapar kami pun memesan makanan. Salah satu menu wajib harus kamu coba adalah Ale-Ale, sesuai dengan nama dari rumah makan yang satu ini. Ale-Ale masih masuk keluarga kerang, lebih tepatnya kerang khas Kalimantan Barat. Berdasarkan rekomendasi dari karyawannya, Ale-Ale Mercon menjadi menu favorit disini.


Nah, ini dia penampakan si Ale-Ale.. kerang kecil yang bersembunyi didalam cangkangnya. Sebagai pelengkap makan malam kami menu ini memang recommended banget. Kuahnya yang super pedas bikin keringatan bercucuran. Kombinasi manis pedas dan asam bener-bener cocok dan pastinya buat badan menjadi seger setelah mandi keringat.


Menu kedua yang kami pesan, Patin Asam Pedas. Ikan Patin memang paling pas dimasak kuah seperti ini, apalagi dibalut dengan bumbu asam pedas khas Pontianak. Kalau kamu gak suka terlalu pedas boleh kok request tingkat kepedasannya. Sekilas mungkin mirip dengan bumbu gulai tapi rasanya sih beda dengan kuah gulai. Rasa asam disini didapatkan dari potongan buah belimbing wuluh..nyummm seger banget emang..


Sebagai pelengkap kamu bisa pesan Sambal Teri dan Tumis Pakis. Sambal Teri disini gak digoreng, jadi masih segar apalagi dicampur perasan jeruk sonkit (jeruk mini) dan ulekan bawang merah dan cabe rawit. Satu lagi tanaman yang hidup liar di daratan Kalimantan adalah Pakis atau beberapa menyebutnya Kalakai/Kelakai. Ini memang salah satu sayur favorit aku, ditumis dengan bawang dan rawit aja sudah endess apalagi dicampur terasi..blaaahhh.. *langsung lapar*


Menu lain yang kami pesan adalah Ikan Patin dan Kakap Bakar, namun menu ini biasa aja karena yang kami pesan Ikan Bakar Kecap. Overall puas makan disini. Perjalanan ke Pontinak memang gak pernah cukup kalau cuma satu dua hari aja, mungkin mesti spare waktu seminggu khusus buat kuliner. Belum lagi jajanannya, uhh dijamin blenger. Siap-siap berhadapan dengan timbangan ke kanan aja ya pulang dari Pontianak.


Minggu, 29 Mei 2016

Last Day in Kuching, Serawak, Malaysia


Good morning from Kuching^^ masih disini untuk menikmati libur long weekend. Abaikan sarapan di hotel, pagi ini kami akan pergi ke china town untuk mencicipi Kolok Mee yang cukup terkenal di Kota Kuching. People said, if you're going to Kuching don't forget to try Kolok Mee. Kolok mee merupakan makanan khas dari Serawak selain Laksa. Yeah, sebelum memulai jalan-jalan hari ini kami akan mengisi amunisi terlebih dahulu supaya kuat.

Memasuki Jalan Carpenter atau lebih dikenal dengan China Town-nya Kuching kamu akan menemukan banyak kedai makan yang tentunya menyajikan menu non-halal alias all about pork. Nom nom.. Kedai makan yang aku pilih adalah Kim Joo yang menyajikan menu spesial Kolok Mee. Aroma yang sangat menggugah selera dari kedai makan ini membuat perut terasa lapar. Menu yang kami pesan beragam mulai dari nasi goreng, nasi capcay dan omelet. Namun karena yang spesial disini adalah Kolok Mee tentu aku memesan Kolok Mee. 


Tak lama menunggu, Kolok Mee pesananku pun datang. Sekilas mirip Mie Yamin yang ada di Indonesia namun tekstur gak selembut mie yamin. Tanpa diberi bumbu atau kecap mie ini sudah memiliki rasa gurih jadi memang enak langsung dimakan tanpa perlu diberi kecap, saos maupun sambal. Topping-nya cukup beragam, mulai dari potongan daging ayam, babi, bakso ikan dan daging ditemani semangkup sup dengan tauge. Harga seporsi Kolok Mee RM 5. Oh iya, Nasi Goreng disini rasanya boleh juga lho..
Perut kenyang hati pun senang! Kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Malay Kampung yang berada diseberang. Menyebrang kesana kurang lebih 5 menit saja menggunakan kapal (RM 1/orang). 


Malay Kampung terkenal dengan Kek Lapis yang bisa kamu jadikan oleh-oleh. Sesampai disana kami langsung menuju ke pusat pembuatan Kek Lapir, Mira Cake House. Disini kamu bisa melihat langsung pembuatan kek lapis dan yang gak kalah seru kamu bisa mencoba aneka kek lapis yang ada disini secara gratis!Hehe.. 


Terdapat sangat banyak aneka rasa dari kek lapis yang ada disini, mulai dari yang klasik sampai yang paling moderen. Kek lapis yang menjadi favoritku disini adalah Belacan yang memiliki rasa coklat dan Lumut yang beraroma pandan. Kalau kamu mau kek lapis yang kekinian bisa coba kek lapis Cadburry. Hampir disetiap lapisnya terdapat potongan coklat Cadburry. Harga dari kek lapis disini berkisar dari RM 10-35.


Tips dari aku, kalau mau mengunjungi Malay Kampung sebaiknya pagi hari atau sore hari aja. Kalau siang yang pasti panasnya ampun-ampunan deh gak bohong haha, selain itu kamu bakal ngantri panjang untuk naik kapal karena harus bergantian dengan anak-anak sekolah yang baru pulang. Oke, berhubung panas disini cukup terik aku kasih bonus terakhir Es Krim Kit Kat Green Tea yang super hits yaa.. Sedih di Indonesia belum ada yang jual! Padahal di Kuching bisa ditemukan dengan mudah di gerai Sevel aja.. Rasa green teanya bener-bener endesss dan kamu bakal nemunin sepotong wafer coklat KitKat di dalamnya..So Yummyy... 


See you again, Kuching... :)


Sabtu, 28 Mei 2016

Madeleine Cafe and Patisserie


Pergi ke suatu tempat tentu tak lepas dari mencicipi dessert. Hmmm kudapan yang satu ini memang tak pernah lepas dari list kulinerku. Seusai jalan-jalan memutari The Spring Mall aku mampir ke sebuah cafe yang cukup ramai dikunjungi masyarakat lokal. Melihat jajaran cake dan pasrty yang berada di showcase tentu menarik perhatianku untuk masuk ke Madeleine Cafe and Patisserie. Lokasinya berada di Ground Floor No 185. Cafe ini sangat cocok untuk sekedar bersantai ataupun ngobrol bersama teman-teman sambil ditemani teh dan cake. 


Berhubung perut cukup kenyang usai makan siang, akhirnya aku hanya memesan sepotong Triple Chocolate Cheese Cake yang ditemani Ice Lemon Tea. Cuaca yang panas memang sangat pas ditemani segelas minuman dingin dan potongan cake baru dikeluarkan dari pendingin. Kalau ditanya soal rasa, mungkin kalau kondisi perut lagi gak kenyang aku bisa makan 2 potong cake.Hahaha.. Kombinasinya memang pas! Biskuit coklat dengan campuran sedikit kacang (rasanya mirip kacang macadamia), dipadu dengan original cheese cake dan chocolate cheese cake diatasnya kemudian dengan siraman chocolate ganache. Nyammm... *nelen liur* Harga untuk sepotong cake ini RM 14.9.



Sabtu, 21 Mei 2016

Cafe Trio's @The Ranee Hotel Kuching


Hujan yang mengguyur kota Kuching malam itu, mengajak kami untuk mampir di sebuah cafe yang berada di kawasan Main Bazaar. Duduk santai sambil menikmati suasana malam di Kuching ditemani obrolan ringan bersama keluargaku. Waktu menunjukan pukul 21.30 waktu Kuching, suasana Main Bazaar sudah sepi, semua toko tutup dan kendaraan yang lalu lalang pun tidak begitu banyak. Cafe Trio's adalah satu-satunya cafe yang buka di sepanjang Main Bazaar, tepatnya berada di The Ranee Hotel. Oke, cafe ini memang masuk dalam list kulinerku kali ini karena menunya yang mengundang rasa penasaran. Apa menu unik di Cafe Trio's ?


Sebelum memasuki Trio's Cafe terdapat box Es Krim yang memajang es krim dengan berbagai macam rasa tradisional. Es krim disini menggunakan santan dan yang menjadi most famous-nya adalah Tuak Ice Cream. Buat kita penduduk asli Kalimantan tentu sudah sangat familiar dengan Tuak. Minuman asli khas Kalimantan yang terbuat dari hasil fermentasi beras ketan ini sangat mudah ditemukan pada acara adat Dayak. Rasanya yang manis (mirip tape singkong menurutku,hehe..) membuat Tuak nikmat untuk diminum oleh siapa saja. Aku sangat heran dan merasa sangat lucu karena Tuak justru menjadi menu unik yang populer di Kuching. Berhubung cuaca dingin dan aku baru saja melahap Es Krim Milo jadi memang gak tertarik untuk memasan es krim. 


Kami pun memesan cake sebagai teman pemanis obrolan kami. Walaupun cakenya tidak terlalu beragam macamnya namun memang sangat menggoda untuk dicicipi. Cheese Cake menjadi semacam cake paling mayoritas disini karena hampir semua cake-nya merupakan Cheese Cake, seperti New York Cheese Cake, Salted Caramel Cheese Cake, Marble Baked Cheese Cake, Brownies Cheese Cake, dan Tuak Cheese Cake. Harga yang dibandrol untuk sepotong Cheese Cake disini sekitar RM14/potong.


Sebagai pecinta makanan manis tentu gak akan jauh dari yang namanya coklat! Akhirnya Madagascar Choc Praline pun menjadi salah satu pesanan kami. Sekilas dilihat cake ini seperti tidak menarik, tapi soal rasa memang gak boleh dianggap remeh ternyata.. Perpaduan rasa milky dan dark chocolate-nya sangat pas dan teksturnya pun lembut. Madagascar Choco Praline ini justru potongan cake yang paling mahal lho.. RM19/potong.


Masih seputar coklat. Nah, kalau kamu ngaku Choco Holic kayaknya ini jadi menu Must to Try kamu! Hahaha.. Dari dalam sampe luar isinya coklat semua deh pokoknya. Chocolate Truffles disini merupakan coklat fudge manis dan milky kemudian dibulir dengan bubuk kakau  asli. Pertama kali kena dilidah dijamin langsung mengkerutkan kening! Buset deh, kebayangkan kan ngemilin bubuk kakau?! Tapi kalau udah gigit coklatnya pasti langsung senyum deh.. Enak juga ternyata hehe.. Harga Chocolate Truffles RM 15 untuk 3 potong coklat.


Cake yang satu ini yang paling dinanti, Tuak Cheese Cake. Temen-temen Dessert Lover pasti sudah biasa ngemilin Cheese Cake kan? Aku aja saking cintanya sama Cheese Cake bela-belain lho belajar bikin sendiri.haha.. Uniknya Cheese Cake disini menggunakan Tuak sebagai campurannya. Gigitan pertama langsung semeriwing kena tuaknya yang super stronggg cyin.. Saking strong-nya rasa cream cheese-nya kalah. Aku akuin rasanya memang unik dan enak! Tiba-tiba terpikirkan, ternyata enak juga kalau Tuak menjadi pengganti Rhum untuk bikin Dessert.. Cake yang satu ini harus banget kamu coba ya kalo mampir ke Cafe Trio's karena di Indonesia belum tentu deh nemuin Cheese Cake unik yang satu ini. Di Kalimantan aja yang punya "tuak" asli belum nemu deh yang nyampurin "tuak" dengan cake begini *syedih*. Harga sepotong Tuak Cheese Cake RM18/potong.


Untuk minumannya, jangan lupa cobain kopi ala Cafe Trio's. Rasanya gak kalah dengan Ice Cappuccino di kedai kopi yang terkenal. Ice Cappuccino with Hazelnut Syrup dan Hot Cappuccino pun menjadi pendamping potongan cake yang kami nikmati. Aroma strong dari kopinya membuat badan yang lelah menjadi kembali bersemangat walaupun malam sudah semakin larut. Walaupun aku bukan Coffee Addict tapi rasa kopi disini menurutku boleh dikasih jempol. Dek Nika sudah lelah~ Karena besok masih melanjutkan jalan-jalan di Kuching kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat. Okey,see you! :*


Minggu, 15 Mei 2016

Family Holiday to Kuching, Serawak, Malaysia

Welcome to Kuching again!! Punya libur panjang 4 hari, rugi banget dong di rumah aja.. Piknik aja yuk ke negara tetangga yang masih satu daratan dengan kita. Tahun lalu, sudah pernah nge-review liburan di Kuching, boleh lah cuba tengok I punya cerite kemarin ye :D  Kuliner Kuching Part I
Sebelum cerita kuliner di Kuching aku mau cerita sedikit buat temen-temen yang mau pergi ke Kuching melalui jalan darat. Kamu bisa naik bis dari Kota Pontianak (PP Rp. 600.000 bis executive) atau berkendara sampai di Entikong kemudian carter mobil Rp 800.000/hari. Sebenarnya kalo kamu mau bawa mobil sampai ke Kuching juga bisa, dengan ketentuan kaca film mobil gak boleh lebih dari 20% dan pastikan nama di STNK mobil dan SIM Driver harus sama.

Oke, sampai di Kuching kami langsung menuju ke Pantai Damai, Santubong yang berjarak kurang lebih 30KM dari Kota Kuching. Pantainya cukup bagus karena berada di kawasan Damai Puri Resort sehingga pantainya terawat dan bersih, walaupun gak sebiru pantai yang ada di Indonesia. Selain bermain di pantai kamu juga bisa masuk ke area wisata Kampung Budaya Serawak (Tiket masuk RM 60). Sayangnya kami datang terlalu sore, jadi kami hanya mampir makan di Bayridge Seafood yang memiliki pemandangan langsung ke arah pantai.

Perut terasa sangat lapar, karena perjalanan dari Pontianak gak ada berhenti makan siang jadi foto makanan pun gak ada. Hahaha.. Makanan yang ditawarkan disini tentunya seafood (cumi, udang, kepiting, ikan laut dan sodara-sodaranya). Soal rasa bolehlah.. gak mengecewakan.. Udang Telur Asin dan Ikan Asam Manisnya boleh dicoba.. Soal harga mungkin lebih mahal daripada makan di Top Spot. Kurang lebih kemaren menghabiskan RM350 untuk makan 10 orang.
Narsis dulu ya sebelum pulang hehe..
Sampai di hotel, mandi dan langsung bergegas menyiapkan diri untuk jalan-jalan di seputaran Main Bazaar. Baru tau kalo Main Bazaar ini cuma buka sampe sore hari aja, akhirnya mampir Sevel buat beli minum, eee malah nemu es krim Milo yang udah lama dicari-cari. Walaupun cuaca dingin dan hujan tetep aja kekeh makan es krim!  Wkakaka.. Rasanya? Suka Es Milo kan? Ya gitu rasanya haha.. kalo kena bagian coklat diluarnya itu persis kayak makan milo bubuk.. Nyummm~ enakkk! Oke, lanjut jalan lagi! Karena semua tempat udah pada tutup (Pukul 21.30 waktu Kuching) akhirnya kita mampir ke sebuah cafe di Main Bazaar.. Ikutin postingan selanjutnya yaa..



Noted : RM 1 = Rp 3.400

Minggu, 27 Maret 2016

Kuliner Madura : Bebek Sinjay


Selamat datang di Madura! Yeah, masih lanjutan dari liburan yang sebelumnya. Baru mendarat di Surabaya, langsung meluncur ke kota sebelah demi lunch yang udah kesorean. Oke, berhubung perut sudah laper tujuan utama kami adalah Bebek Sinjay. Salah satu rumah makan yang cukup terkenal di Surabaya dan sekitarnya (bukannya Madura terkenal dengan sate ya?haha). Kurang lebih waktu menunjukan pukul 3 sore, udah bukan jam makan siang lagi harusnya sih gak begitu rame.


Baru berdiri di pintu masuk, udah terlihat antrian panjang. Baiklah, demi seporsi bebek goreng yang terkenal ini adik siap ikutan antri. Setelah sampai di kasir, kami pun memesan dan membayar makanan yang kami pesan. Perjuangan kami ternyata tak hanya sampai disini, untuk mengambil makanan pun harus antri juga.. Yaelah, pesennya dada dikasih paha nih sama si emang.. Ya udah lah, terima aja kayanya persediaan dadanya gak ada juga, daripada tambah lama.



Ini dia yang ditunggu-tunggu, seporsi bebek goreng lengkap dengan rempelo-hati dan sambal pencitnya. Mari makan~~~
Rasa dari bebek goreng ini agak sedikit asin di lidahku, gorengnya sih cukup kering jadi walaupun ini potongan paha tapi gak bau. Rasanya pun empuk walaupun digoreng kering. Kalau repelo-hatinya sih enak, gorengnya gak begitu kering jadi gak keras/alot. Nah, ini yang paling nagih menurutku Sambal Pencit atau sambal mangganya.. Seriously, walaupun makan disini berasa di sauna (saking panasnya dan gak ada tisu) tapi gak mengurangi nikmatnya makan dengan Sambal Pencit ala Bebek Sinjay. Overall yang menurutku spesial disini justru sambalnya, kalo soal rasa bebek goreng aku lebih prefer Bebek Goreng H Slamet di Gejayan, Jogja.wkakakaka.. Harga untuk seporsi Nasi Bebek dan Minuman disini sekitar Rp. 20.000-an. Oh iya, disini juga menjual beberapa cemilan khas Madura yang bisa kamu jadikan oleh-oleh.



Perut kenyang, hati pun senang! Sebelum kembali ke Surabaya kami menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu tempat wisata di Madura. Bukit Jaddih, untuk menuju kesana kurang lebih memakan waktu 30-45 menit. Bukit Jaddih merupakan area penambangan kapur, jadi jangan heran kalau disana masih berpapasan penambang dan truk pengangkut kapur. Akses menuju Bukit Jaddih cukup mudah, kamu bisa menggunakan sepeda motor maupun mobil. Hanya saja harus extra berhati-hati karena jalurnyanya cukup terjal. Kalo kamu mampir ke sini, jangan buang sampah sembarangan ya sist-bro! Pengunjung yang datang ke Bukit Jeddih belum terlalu banyak tapi sampah-sampah yang berserakan cukup banyak lho..ga kebayang kan kalo semakin banyak pengunjung?!
Oke, see u on next holiday~ Kerja dull boar bias liburan lagi~ #workhardplayhard =D 

Minggu, 20 Maret 2016

Holide Batam - Singapore

Yap! Welcome to Batam. Masih lanjutan dari liburan kita (Tour 6 Kota). Ketika orang-orang pada rame nonton gerhana matahari, kita mah nontonnya dari dalam pesawat aja.hahaha.. Sayangnya malah ga kelihatan apa-apa dari dalam pesawat.
Sesampainya di Batam, gak perlu ditanya dan diragukan lagi, tujuan utamaku adalah Nasi Ayam Budi Siang Malam. Ngidamnya udah dari tahun lalu cyiiin :( Pergi ke Batam tentunya lebih pada menunjungi kuliner yang lalu, seperti Gorengan Tanjung PinangKedai Harum Manis. Salah satu tempat baru yang kami kunjungi adalah Caffein Cafe yang berada di seputaran Nagoya Hill. Berdasarkan hasil stalking dari beberapa Instagram Kuliner Batam, cafe yang satu ini menjual berbagai macam cake yang cukup variatif. Selain itu, varian tehnya pun cukup lengkap untuk melengkapi afternoon tea kami. Teh yang digunakan langsung diseduh, jadi gak menggunakan tea bag. Earl Grey tea disini #lehuga lah, mau diminum dingin maupun panas semua oke.


Mata kami pun tertuju pada Mille Crepes yang berada di showcase-nya. Akhirnya kami memesan Mille Crepes Coklat dan Matcha. Ummm sayang sekali rasanya kurang nendang! Bener-bener diluar ekspetasi yang dibayangkan.. rasanya cenderung hambar:(


Karena belum puas dengan dua cake ini, aku pun memesan Devil's Cake yang direkomendasikan oleh karyawannya. Oke, kalo cake yang satu ini boleh lah.. Rasa dark chocolate dari Devil's Cake ini sangat pas dipadukan dengan rasa manisnya. Jadi gak bikin eneg.. Tekstur cake-nya pun moist jadi lumer masuk di mulut. Harga cake disini berkisar antara Rp 25.000- Rp 35.000.


Perjalanan kami gak cuma sampai di Batam, berhubung paspor ada di dalam tas akhirnya kami memutuskan mampir sebentar ke negara tetangga buat sekedar mencicipi Chocolate Fondant =D Perjalanan menuju Singapore dari Batam sekitar 45 menit dengan kapal feri. Tiketnya pun bisa dikatakan cukup murah, Rp 170.00 (tiket PP, belum termasuk tax di Pelabuhan Batam Rp. 60.000 dan Singapore $6). Jadi, kalo udah nyampe Batam rugi banget gak nyebrang..haha

Sampai di Singapore kami sarapan di Food Court Lucky Plaza.(Weleh, ternyata banyak banget orang Indonesia yang makan disini) Berhubung lapar dan buru-buru pengen jalan jadi sampe lupa foto makanan kami. Harga makanan disini berkisar $4-5 untuk menu standar seperti Duck/Pork Noodle or Rice dengan kuah sop. Mutarin Orchard emang gak bakal cukup sehari, baru jalan bentar aja udah lelah.. yang ada di kepala cuma #dessert #dessert dan #dessert


Akhirnya kami pun mampir di Hoshino Cafe yang berada di dalam ION Orchard. (abaikan wajah lelah kami di foto :B). Cafe ini memiliki  konsep ala Jepang, dengan tempat duduknya yang diberikan bilik pembatas di setiap kursi membuat kita merasa lebih nyaman dan private


Segelas Ice Matcha Latte dan Ice Cappuccino pun kami pesan. Soal rasa, kayanya gak usah diragukan lagi deh.. Stronggg banget kopinya, walaupun aku bukan penggila kopi tapi Ice Cappuccino disini boleh lah diberikan jempol. Begitu juga dengan Ice Matcha Latte-nya, asli bikin nagih deh. Harga segelas minuman disini sekitar $7,5(excluded tax).



Tak lama duduk menikmati minuman kami, Chocolate Fondant yang kami pesan pun datang. Walaupun di Indonesia sangat banyak cafe maupun Italian Resto yang menyajikan Chocolate Fondant, kali ini boleh lah kita cobain buatan negara tetangga. Ketika memotong sedikit, harapannya ada coklat yang melting dari dalamnya namun gak ada. Well, kita try dulu rasanya sebelum memberi komentar. Ummm.. Sumpah ini enak banget! Walaupun gak ada coklat yang melting, tapi lumer banget di mulut. Teksturnya bener-bener moist banget sampe gigitan yang terakhir. Apalagi disajikan hangat dengan Vanilla dan Coffee Ice Cream.. Blahhh~~ Harga Chocolate Fondant disini $9,8 (excluded tax), cukup mahal sih tapi worth to try kok!  


Karena perjalanan kami masih panjang, jadi kami gak bisa berlama-lama duduk disini. Let's move.. Sebelum pulang dari Orchard kami sempat mampir ke salah satu gerai penjual kukis yang lagi-lagi berdasarkan hasil stalking Instagram #SGFoodie , yaitu Ben's Cookies. Dari segi ukuran cukup besar, jadi makan satu aja udah puas. Pilihan rasa pun cukup beragam, hampir semua favorit sih tapi yang paling best sih Dark Chocolate Chunk. Teksturnya agak lembab, jadi gak kaya kukis kering yang biasa dijual di Indonesia. Coklat yang digunakan pun Belgian Chocolate, jadi bisa bayangin kan enaknya kaya apa? Harga per piece $2,95.


Nah, sebelum balik ke Batam tak lupa beli oleh-oleh dulu yah buat temen ngunyah nanti di Pangkalan Bun.. Anyway, tiap ke Singapore gak pernah lupa buat beli Crisp Choco. Favorite banget cemilan yang satu ini. Bener-bener crunchy dan milky banget rasa coklatnya, one is never enough deh.. Dulunya sih di Batam ada yang jual, gatau kenapa sekarang susah banget nyarinya. Salah satu tempat yang menjual snack dengan harga cukup murah bisa ditemukan di Bugis Junction, tempatnya hanya berupa lapak kecil. Kemaren aja dapet 2 kaleng selai Cadbury dengan harga $8.  Oke, berhubung kami harus mengejar last ferry jadi mesti buru-buru pulang. Sampai ketemu di kota selanjutnya ya..^^


Sabtu, 19 Maret 2016

Holide Ungaran - Jogja

Halo 2016.. Ini adalah postingan pertama aku di tahun ini.
Gak kerasa sudah memasuki bulan Maret aja di 2016 ini.
Setelah sekian bulan gak buka blog,
tiba-tiba siang ini pengen posting
cerita liburan minggu lalu yang berasa Tour 6 Kota!
Ungaran-Jogja-Surabya-Batam-Singapore-Madura
Padahal liburnya cuma seminggu tapi banyak betul mampirnya =))


Yeah, akhirnya mendaratlah kami (aku & suami) di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. Awalnya mau langsung meluncur ke Jogja, tapi seketika seminggu sebelum berangkat terpikir untuk mampir ke Ungaran sekedar piknik keluarga. Setelah menikmati semangkok Soto Semarang, pergilah kami ke Ungaran tepatnya Umbul Sidomukti. Tempat ini sekarang menjadi lokasi wisata yang sangat ramai dikunjungi wisatawan. Sebelumnya, pada 2012 lalu aku pernah meninap disini namun masih sepi pengunjung dan lokasi wisata maupun villa belum sebanyak sekarang.


Sesampainya di Umbul Sidomukti, hujan pun menyambut kedatangan kami. Niat awal mau mandi pun bubaaar.. Kami pun menikmati sore dengan cemilan dan obrolan seru bersama keluarga. Tanpa terasa malam pun tiba, dingin semakin menggigit hingga kami pun memutuskan untuk tidur. Rencana awal mau main kartu remi pun bubaaarr..hahahha..(sebelum tidur narsis dulu boleh lah ya^^)


Tepat pukul 5 pagi, alarm pun berbunyi! Mata pun terbuka sambil memandangin view kota Semarang yang tersuguhkan melalui jendela. (Luar biasa deh! Kalo kerja, mana pernah bangun jam segini wkakaka..) Sambil menggigil akhirnya aku pun mencuci muka, brrrr berasa cuci muka dengan air es. Namun semangat untuk mengitari Umbul Sidomukti membuat semangat!


Matahari pun mulai bersinar, sayangnya awan tebal menutupi matahari pagi itu. Ngeliat kolam renang begini seru sih, tapi yakin mau berenang? (abaikan 2 sejoli di pojokan kolam yang kayaknya gak mengenal dingin!)haha. Sambil menunggu wahana outbond dibuka kami pun jalan-jalan di sepanjang area Umbul Sidomukti, itung-itung nyari keringat. Setelah arena outbond dibuka, kami pun membeli tiket wahana permainan sesuai dengan nyali masing-masing =D Sorry vroh, yang flyng fox kagak ke foto.


Setelah puas bermain outbond, para bapak langsung berenang sedangkan ibu-ibu asik curhat sambil makan mendoan tempe dan tahu bakso di pondok kopi.wkakaka.. Gak kerasa waktu cek out pun mendekat, kami pun harus mengakhiri liburan kami disini. Bye Ungaran, see u next time yah..



Sebelum bener-bener berpisah, (karena saudara yang satu balik ke Semarang yang lain balik Jogja) kami mampir ke Cimory, di daerah Bawen buat makan siang. Rumah makan yang terkenal dengan olahan yogurtnya ini pun memiliki tempat yang menarik untuk dikunjungi. Berhubung kami lapar jadi langsung duduk manis menanti makan siang kami tiba.


Makan siang kami pun datang, yuk lunch dulu!





Overall menu disini enak, walaupun Fish & Chips difoto atas dagingnya tipis tapi saus tartar-nya #lehuga. Menu yang aku rekomendasikan justru Cumi Telor Asin dan Nasi Gorengnya (sorry gak kefoto, sekali lagi lavarrr cyin!). Selain restoran, Cimory juga menyediakan outlet yang khusus menjual Coklat asli buatan Indonesia (Iiiisssh bisa-bisanya lupa kefoto juga lho!). Menurutku, untuk coklat asli buatan Indonesia coklatnya masuk kategori enak! Gak kalah lah dengan coklat buatan negara tetangga. Ada juga outlet yg khusus menjual olahan susu dan yogurt. Oke setelah selesai berbelanja coklat dan susu kami pun cuss ngengg ke Jogja.
"Ah Jogja, kalo dalam setahun gak mampir Jogja gak afdol hidup gw =D #gagalmoveon"
Sesampai di Jogja, tujuan yang paling dinanti adalah Gudeg favoritku sepanjang masa "Gudeg Pawon". Gudeg ini baru buka jam 10 malam, jadi jam 9 kami pun sudah bergegas meluncur kesana. Pengalaman yang lalu, datang jam 10 ikut ngantri 1 jam pas udah mau sampe giliran malah habis! #ealahkasian
Namun yang namanya gak jodoh emang susah ya cyin..nyampe sana disambut dengan tulisan TUTUP! #bye. Akhirnya memutuskan pulang dan tidur aja kali mimpi makan gudeg ya kan?!
Destinasi kuliner kedua yang gak mau lolos dari list kami adalah Sate Klathak. Jam 6 sore pun sudah meluncur ke Imogiri supaya gak kena antri. Walaupun bapake masih siap-siap motong kambing dan nyalain bara kami pun sabar menanti, itupun dapat antrian ke 5. 


Mungkin ini yang namanya kalap! Sate Klathak, Kichik Tulang dan Tongseng! Bar iki ndase nyut-nyutan.. #gppsekalisekali
Ah walaupun gak kesampaian makan Gudeg, tapi cukup terobati dengan makan Sate Klathak Pak Bari. Sayang sekali waktu di Jogja sangat singkat, padahal masih banyak yang dipengenin lho..huhu..
Ya sudah, sekian dulu ceritanya tiba-tiba tekanan darah tinggi ngeliat gambar olahan kambing di atas..haha