Selasa, 01 Desember 2015

Angelita Tea Salon & Patisseries

Welcome December.. Waiting for Christmas…^^
Hello dessert lover, aku punya cerita buat kamu yang jatuh cinta berat dengan kudapan serba manis ini. Sebenarnya sudah pengen diceritakan dari Oktober lalu, karena kabut asap yang melanda kota kami membuat aktivitas pun serba terbatas. 

Perjalanan singkat aku, suami dan beberapa orang teman ke Pulau Bali pada Oktober lalu tidak membatasi kami untuk berkuliner di Bali. Salah satu destinasi yang dituju salah satunya Angelita Tea Salon & Patisseries. Sebelum berangkat ke Bali, tempat ini memang cukup membuat penasaran dengan cake-nya yang cukup fenomenal di media sosial. Cafe yang memiliki dekorasi cantik, chic, lucu dengan kursi ala-ala princess cocok banget nemenin afternoon tea kamu bersama sahabat. Buat kamu yang suka foto, setiap sudut di cafe ini bisa kamu jadiin spot foto. Sayangnya, kami datang 15 menit sebelum tutup jadi kesempatan untuk foto pun tak ada :(
Ternyata tidak hanya tempatnya yang indah, semua menu disini disajikan dengan begitu cute dan indah. Seperti cake yang satu ini, Mrs Piggy yang berwarna pink nan imut yang bakalan membuat kamu gak rela memakannya..hahaha Kombinasi rasa manis dan asam dari buah stroberi dan yogurt ini cocok buat kamu yang gak begitu suka dengan coklat. 


Dessert kedua, yaitu Mango Coconut. Suka dengan buah mangga? yumm.. dessert yang satu ini bisa jadi pilihan buat kamu.. dengan taburan kelapa parut diluar pas banget perpaduannya.


Dessert ketiga, yaitu Banana Nutella. Suka pisang apalagi Nutella? Ah, sekali cuil dijamin jatuh cinta dengan cake yang satu ini. Salah satu favorit pokoknya. Rasa pisangnya bener-bener berasa tapi dijamin ga bikin eneg.. Wajib masuk list yang harus dicoba buat para penggemar pisang.


Chocolatine, yap ini dessert keempat. Mungkin dari namanya udah bisa ketebak kalo komposisinya sudah pasti dominan coklat. Lumayan rasanya, tapi masih ada yang lebih enak daripada yang satu ini, terus scroll ke bawah yaa.. =p


Kalau yang satu ini pasti semua sudah familiar, Tiramisu. Uniknya tiramisu disini gak dibuat didalam jar atau berbentuk kotak seperti pada umumnya. Lebih spesial lagi karena ketika dibuka lelehan kopi akan mencari dari dalamnya, sayang gak kefoto ya.. Sebenernya aku bukan penggemar tiramisu, tapi Tiramisu disini boleh deh aku kasih jempol..hehe


Nah, ini dia dessert yang terakhir kami pesan yaitu Deadly Sin. Buat kamu chocolate lover, ini adalah menu yang aku rekomendasikan buat kamu. Surprise karena ketika memotong cake ini coklat cairnya pun keluar. Videonya boleh cek di Instagram yak.. Mirip dengan Choco Lava Cake yang sempat nge-hits beberapa tahun lalu, tapi dari soal rasa dan tekstur cukup beberda jauh. Walaupun komposisinya almost 99% coklat tapi gak ada yang namanya eneg buat cake yang satu ini. Mulai dari dalamnya berupa coklat cair, kemudian dilapis es krim coklat dan luarnya pun dibalut coklat, satu aja kurang (kalo aku sih gitu haha =D)

Overall, aku sangat puas dengan dessert yang ada disini.. Kalo mampir ke Bali pasti bakal kembali lagi kesini, asakan kualitas rasanya gak berubah. Harga dari cake disini rata-rata dibandrol Rp. 38.000 (excluded tax). Oh iya, selain menu dessert Angelita Tea Salon & Patisseries juga menyediakan menu appetizer dan main course juga. Lokasinya berada di Kerobokan, Kuta Utara, Bali. Kalau mampir disini jangan sampe kesorean ya, karena pukul 17.00 sudah tutup. Bisa dibayangkan kami sampai disini tepat pukul 16.45 dan dalam waktu 15 menit kami berempat menghabiskan cake-cake tersebut^^

Sabtu, 28 November 2015

Soto Ayayan


Soto? Siapa yang tidak kenal masakan yang satu ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia punya menu soto. Di Kalimantan, Soto Banjar menjadi menu khas yang paling banyak di jumpai. Walaupun aslinya berasal dari daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan namun di Pangkalan Bun pun soto ini sangat tenar. Soto Banjar biasanya dihidangkan dengan lontong, bisa juga disantap dengan nasi namun sebutannya menjadi Nasi Sop. Dalam sepiring Soto Banjar ini berisikan bihun, wortel, kol, kentang rebus, suwiran daging ayam, telur rebus yang sudah dipotong serta taburan daun sop dan bawang goreng. Pada umumnya, Soto dengan kuah bening ini disajikan dengan suwiran ayam kampung, perkedel kentang dan telur bebek rebus sehingga rasanya jauh lebih maknyosss…  Apabila ingin ada sedikit rasa segar, kamu bisa memeras jeruk nipis yang sudah disediakan di atas meja. Selain itu juga tersedia sambal bagi kamu yang suka pedas.


Sebagai pelengkap kamu juga bisa memesan Sate. Daging ayam yang sudah dipotong kecil kemudian dibumbu dan ditusuk ini dibakar dengan saus kacang. Saus kacang pada Sate Banjar cenderung lebih halus dan tidak bertekstur seperti Sate yang banyak kita jumpai di Pulau Jawa. Rasa kecap manis pun cukup dominan pada saus kacangnya.Apabila berkunjung ke Pangkalan Bun, mungkin menu ini bisa masuk dalam list makan malam kamu. Salah satu tempat makan yang menyediakan Soto Banjar ini bisa kamu temukan di Jalan Iskandar. Sejak jam 5 sore tempat makan ini sudah ramai dipenuhi oleh pengunjung. Namun untuk menikmati menu yang satu ini mungkin kamu harus merogoh kocek kurang lebih Rp 40.000 untuk seporsi Soto Banjar + Sate + Minum.

Sabtu, 12 September 2015

Kuliner Pontianak : Day 2

Yawn.. Pangkalan Bun lagi darurat asap! Mau keluar rumah yang ada bikin penyakit, jadi mendingan weekend ini nyalain AC - tarik selimut - buka laptop - curcol di blog aja deh ya… Berhubung perjalanan ke Pontianak lalu masih menyimpan cerita jadi postingan kali ini masih seputar kuliner Pontianak!
Kita masih punya waktu sehari buat muterin kuliner di Pontianak. First stop pagi ini adalah rumah makan yang menyajikan Nasi Campur yang dapat dikatakan cukup populer di kalangan pecinta kuliner Pontianak. Yap! Nasi Campur Akwang yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an ini sudah membuka beberapa cabang di Pontianak. Pagi itu kami mengunjungi salah satu kedainya yang berada di jalan Pahlawan. Tanpa berpikir panjang lagi seporsi Nasi Campur pun kami pesan untuk masing-masing.


Tak jauh berbeda dengan Nasi Campur pada umumnya, komponennya terdiri dari nasi putih dengan potongan daging babi panggang, sosis babi, babi merah, ayam panggang dan pindang telur. Tidak ketinggalan taburan bawang putih goreng dan kuah kental disiram diatasnya. Menurut aku, Nasi Campur Akwang ini boleh dikasih dua jempol. Kulit Babi Panggangnya paling favorit! masih kriuk kriuk pas dimakan.. Ahhh seporsi rasanya tak cukup, tapi sayang perut sudah kenyang dan perjalanan kuliner kami pun masih panjang. Seporsi Nasi Campur disini dibandrol Rp 35.000, porsinya tidak terlalu banyak tapi kalau untuk sarapan pagi yang kesiangan pas lah di perut.
Sore harinya, kebetulan persis di seberang Hotel Santika kita bisa menemukan penjual gorengan seafood mirip gorengan di batam yang pernah aku review sebelumnya. Soal rasa memang gak kalah enaknya..lebih dari 20 macam gorengan yang sudah ditusuk seperti sate disediakan. Kamu bisa memilih mau digoreng atau dibakar. Untuk pilihan sambalnya ada 3 macam, Saus Sambal Tomat, Saus Kacang dan Sambal Terasi. Soal harga mulai dari Rp 2000/tusuk.


Malam harinya kami mengitari sepanjang Jalan Gajah Mada yang memang merupakan surganya kuliner malam di Pontianak. Setelah berhari-hari makan daging terus-menerus kami memutuskan untuk mencari ikan atau seafood sebagai menu makan malam kami. Awalnya kami mau mampir ke Abang Kepiting yang memang cukup terkenal di kalangan pecinta seafood dan ikan segar, tapi sangat disayangkan masih tutup. Karena cukup bingung memilih tempat makan, akhirnya kami mampir di sebuah penjual Bubur Ikan.


Nama boleh bubur, tapi penampakannya bukan seperti bubur karena Bubur Ikan disini adalah nasi putih dengan kuah kaldu berisikan potongan daging ikan kakap dan sayur sawi. Untuk rasa boleh lah, cocok banget dimakan pada malam hari. Biasanya Bubur Ikan ini dilengkapi dengan telur yang diceplok langsung di atas buburnya. Jadi ketika disajian telurnya masih setengah matang. Berhubung aku ingin memesan menu lain untuk lauk tambahan, akhirnya aku memesan Bubur Ikan tanpa telur.


Nah, ini nih yang udah mulai gak bener lagi.. Niat awal gak pengen makan daging, ngintip warung sebelah jualan Sate Babi jadi pengen deh!HAhahaha.. Sate babi yang aku bayangkan adalah sate babi yang dagingnya besar-besar kemudian dibakar dengan bumbu dan kecap aja. Ternyata Sate Babi disini dipotong kecil seperti Sate Ayam kemudian disiram saus kacang. Yah, gak sesuai ekspektasi deh..rasanya pun biasa aja.. :(
Berhubung hari ini adalah hari terakhir di Pontianak, kami pun tak mau bergegas kembali ke hotel. Akhirnya kami mampir ke Crepes Signature untuk sekedar duduk-duduk santai. Mungkin tempat ini baru dibuka sehingga antriannya sangat lama sekali.


Akhirnya Nuttella Cheese Crepes pesananku pun selesai dibuat. Ukurannya cukup besar sampai-sampai wajah kita pun bisa ngumpet. Rasanya sih lumayan oke, sayangnya nuttellanya sangat tipis sekali.. Untuk pilihannya juga bisa ditambahkan es krim dan toping. Oh iya, sebelum mapir kesini kami juga sempat mampir ke salah satu toko oleh-oleh di Jalan Gajah Mada.


Salah satu oleh-oleh khas Pontianak favoritku adalah stik talas ini, pokoknya ga boleh ketinggalan deh dalam list keranjang oleh-oleh kamu! Tersedia rasa keju dan barbeque juga tapi menurutku yang enak adalah yang original, jadi rasa talasnya bener-bener berasa.
Oke, sekian dulu cerita dari Kota Pontianak. Pasti akan kembali lagi buat icip-icip kuliner yang belum sempat dikunjungi karena banyak yang tutup. Es Krim Angi, Siobi, Chai Kue Siam, Bubur Pedas, Mie Kepiting, Pisang Goreng Srikaya, Kopi Asiang I'll back for all of you~

Selasa, 01 September 2015

Kuliner Pontianak : Day 1


Welcome to Pontianak.. satu-satunya kota di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa. Perjalanan kali ini merupakan lanjutan dari jalan-jalan ke Kuching. Berhubung kedua kota ini saling bertetanggaan, sebaiknya kamu menyempatkan diri untuk sekedar mencicipi kuliner di Pontianak. 
Kurang lebih jam 3 sore, kami sudah sampai di Kota Pontianak. Sampai di hotel kami mandi dan beristirahat sejenak hingga akhirnya perut pun mulai lapar. Tujuan pertama yang ingin dikunjungi adalah kwetiaw/mietiaw yang cukup legendaris di Pontianak. Bertepat di jalan Patimura, persis setelah lampu merah kamu akan menemukan jejeran motor dan mobil yang sangat ramai parkir persis di depan warung yang bernama Apollo. Tak sabar untuk mencicipi akhirnya seporsi Mietiaw Goreng dan Mietiaw Siram pun kami pesan.


Kondisi malam itu sangat ramai, namun tanpa harus menunggu lama pesanan kami pun datang. Wow, porsinya cukup besar, tekstur dari mie yang berbentuk gepeng dan lebar ini cukup kenyal sehingga pas dilidah. Potongan daging sapi didalamnya pun tidak alot, berpadu dengan potongan sayur sawi dan toge. Namun sayang, menurut aku rasanya sedikit hambar, aku tidak mengerti apakah rasa Mietiaw Goreng ini memang hambar? sehingga untuk menikmatinya harus menambahkan kecap manis. Pesanan kedua Mietiaw Siram, ekspektasi aku adalah mietiaw yang digoreng kering mirip Mie Titi di Makassar kemudian disirami kuah kental berisi daging dan sayur. Ternyata Mietiaw Siram disini hampir sama dengan Mietiaw Goreng tadi, yang digoreng dengan sedikit minyak kemudian disiram dengan kuah kental yang berisikan sayur sawi, toge, daging dan jeroan sapi. Namun untuk rasa Mietiaw Siram ini menurutku lebih enak daripada Mietiaw Goreng.

Jalan-jalan ke Kota Pontianak sepertinya kurang afdol kalo tidak mampir ke kedai kopi. Di seputaran Jalan Gajah Mada kamu akan dengan mudah menemukan warung kopi, walaupun tempat terkenal seperti Kopi Asiang berada di dalam gang. Berdasarkan hasil stalking dan beberapa info dari temen di Pontianak,  Warung Kopi Asiang adalah tempat yang wajib dikunjungi. Sangat disayangkan ketika kami kesana tutup. Akhirnya kami menuju ke Warung Kopi Winny, setau aku di WK Winny juga menjual kopi yang bisa dikategorikan enak! Selain itu, disini cukup terkenal dengan Pisang Goreng Srikaya. Namun malang memang tak dapat dihindari karena kedatangan kami pada saat Lebaran, karyawannya pun mudik sehingga menu yang tersedia  hanya kopi saja.


Wah, ternyata kami tidak perlu berkecil hati karena kopi yang disajikan di WK Winny ini ternyata cukup enak! Masing-masing dari kami memesan segelas Es Kopi Susu, perpaduan antara kopi dan susunya sangat pas. Rasa susu tidak mendominasi sehingga nikmat dari kopi-nya pun terasa. Satu gelas saja sebenarnya tidak cukup untuk menemani obrolan malam kami di Kota Pontianak. Namun karena sudah mengantuk dan badan pun lelah akhirnya kami kembali ke hotel untuk beristirahat.

Jumat, 28 Agustus 2015

Escape to Kuching : Top Spot


Salah satu tempat yang cukup terkenal, dan gak boleh terlewatkan kalau kamu berkunjung ke Kuching adalah Top Spot. Food court dengan konsep roof top yang menjajakan berbagai macam seafood segar. Lokasinya persis berdekatan dengan Monumen Patung Kucing. Berhubung kita datangnya sudah malam, lift pun mati akhirnya cukup "ngos-ngosan" menaiki tangga sampai ke atas hahaha.. Uniknya pengunjung yang datang bukan hanya wisatawan saja, masyarakat setempat pun ikut memenuhi kursi-kursi disini untuk makan malam bersama keluarga. 
Setelah memutari dari ujung ke ujung akhirnya kami memutuskan untuk mampir ke salah satu gerai seafood segar, dimana kita dapat langsung memilih lauk yang diinginkan.


Pilihan pertama jatuh pada lobster besar yang digoreng kering dengan butter. Uummmm~ Ketika pesanan datang tercium aroma butter yang sangat menyengat.. Perut pun semakin bernyanyi kencang. "Kriuk kriuk" ternyata yang kami makan adalah kulitnya! hahaha.. saking crunchy-nya kulit pun termakan! Soal rasa boleh lah.. Daging lobster segar yang tebal terasa manis berpadu dengan butter yang gak cuma sekedar aroma, tapi meresap hingga ke daging.


Menu kedua yang dipesan adalah sotong yang dimasak dengan saus tiram namun berbeda dengan masakan saus tiram yang ada di Indonesia karena rasanya cenderung manis. Dagingnya kenyal dan empuk.. Kalau ditanya soal rasa? Hahaha.. maknyussss…^^


Berhubung cuaca dingin dan badan mulai meriang akhirnya kami memesan Tom Yam. Untuk pilihan isinya monggo pilih sendiri yaa.. Dari awal datang mata sudah megincar gerombolan kerang hijau yang tampak enak dinikmati dengan kuah Tom Yam yang rasanya asam segar. Walaupun bumbu Tom Yam disini gak sekuat masakan Thailand pada umumnya namun cukup untuk menghangatkan malam kami sambil menikmati udara malam di Kuching. Rasanya pun gak mengecewakan.. Menu terakhir yang gak sempat ter-capture adalah Sapo Tahu, saking lapar dan nikmatnya #maaphilaf. The most favorite-nya justru Sapo Tahu, pilihan isinya pun bisa dipilih sendiri.
Soal harga? dijamin bikin senyum sumringah.. dengan menu yang cukup banyak dengan nasi panas hanya menghabiskan sekitar RM 120. 

* Note : Datanglah sebelum jam 7 malam karena setelah itu antrian akan panjang




Selasa, 04 Agustus 2015

Escape to Kuching : Secret Recipe

Dear cake lover, mungking tempat yang satu ini bakal jadi heaven banged buat kamu! Hehe.. Nyari yang serba manis dan berbau dessert adalah kuliner wajib buat aku kalau lagi jalan-jalan =D Berdasarkan stalking beberapa blog, Secrete Recipe adalah salah satu tempat yang mesti dikunjungi bagi cake lover. Lucky me! berhubung tempatnya berada di dalam The Spring Mall jadi udah pasti buka.. Harga cake di Secret Recipe dibandrol sekitar RM11 perpotong.


Sebagai pecinta keju, Oreo Cheese Cake tentunya jadi pilihan utama. Rasanya pun memang gak mengecewakan, maknyusss banget deh pokoknya.. Cream cheese-nya lumer di mulut, dicampur dengan oreo yang cenderung manis pahit jadi gak eneg pas dimakan.


Pilihan kedua masih gak jauh dari yang berbau keju, Red Velvet disini menggunakan cream cheese sebagai cream pelapisnya. Tapi kalo menurut aku rasa cream cheese-nya kalah sama rasa cake yang semacam menggunakan rhum. Untuk tekstur dari cake-nya sendiri sangat lembut dan moist. Sepotong Red Velvet disini cukup bikin eneg kalau harus dihabiskan sendiri. Mungkin kalau mau menikmati Red Velvet-nya bisa pesen minum Orange Juice. Orange Juice disini menggunakan buah sunkist murni, rasanya agak asem-asem seger gitu.


Nah, untuk pilihan ketiga ini spesial buat kamu pecinta durian. Dijamin nyoba sedikit bakal nagih deh! Sekilas mirip dengan New York Cheese Cake gitu yah..tapi yang satu ini sama sekali gak menggunakan cream cheese karena bahan dasarnya murni menggunakan buah durian. Teksturnya sih memang mirip dengan Cheese Cake  yang lembut dan lumer hanya saja rasanya bener-bener kayak makan durian asli. Menu yang satu ini namanya Durian Durian.


Pilihan terakhir masih gak jauh dari buah durian.. Durian Cake ini juga bener-bener menggunakan buah durian asli. Sama seperti Red Velvet tadi, untuk tekstur cake-nya memang sangat lembut dan moist. Hanya saja yang membedakan dengan Durian Durian tadi untuk tekstur krim durian di Durian Cake ini lebih berserabut, seperti buah durian asli. Jadi kalau kamu pernah makan Pancake Duren Medan, teksturnya sama banget. 


Supaya gak eneg, mungkin kamu bisa menambahkan menu yang gurih juga yaa.. Siapa yang gak kenal sama Fish & Chip ?! Menu yang satu ini sangat familiar dalam list menu di Indonesia. Ikan fillet yang digoreng tepung, kentang goreng dan salad sayur. Sebagai pelengkapnya saus tartar ini memang gak boleh ketinggalan. Sangat disayangkan, menurut aku saus tartarnya agak hambar sih. Jadi kayak makan plain mayonnaise aja.

Oke, perut sudah kenyang, hati pun riang~ jadi aku mau lanjutin jalan-jalan dulu yah muterin Kuching =)

Note : RM1=Rp 3.500

Duo Lemu xD

Sabtu, 01 Agustus 2015

Escape to Kuching : Kueh Chap




Welcome to Kuching.. Libur lebaran kemaren aku dan suami pergi ke salah satu negara tetangga yang masih satu pulau dengan Kalimantan, Indonesia. Kuching adalah ibu kota dari Serawak-Malaysia, kotanya tidak begitu ramai namun sangat tertata rapi dan bersih. Sesampai di hotel kami mendapat undangan open house Lebaran di lobi hotel. Setelah puas menikmati kek lapis dan kue kering kami pun memulai perjalanan menuju china town. Sesampai disana kami cukup bingung karena banyak tempat yang tutup. Tempat makan yang menjual Kolo Mee pun tutup :( padahal sudah direncanakan sebelum sampai di Kuching. Akhirnya kami mampir di salah satu tempat makan yang menjual Kueh Chap. Lokasinya persis berada di sebelah food court china town.


Kueh Chap merupakan herbal soup dengan segala campuran babi (pork spare part =D), mulai dari potongan daging, isi perut sampai kuping babi dan potongan tahu yang sudah digoreng. Kuahnya yang berwarna kecoklatan sekilas mirip dengan Bak Kut Teh tapi Kueh Chap cenderung sedikit lebih asin. Rasanya cukup enak, apalagi untuk kondisi perut yang sangat lapar hehehe… Walaupun aku cuma makan daging dan potongan tahunya aja, soalnya emang ga pernah suka makan isi perut apalagi kuping.


Kamu cukup merogoh kocek sekitar RM7 untuk menikmati seporsi Kueh Chap yang disajikan dengan nasi putih panas. Cukup murah bukan? Sebenarnya untuk menikmati Kueh Chap ini disajikan dengan sejenis kwetiaw yang bentuknya lebih lebar dan pendek.
Hal lain yang menyenangkan adalah penjualnya yang mengerti Bahasa Indonesia walaupun sedikit dan terbatas. Sebagai pendampingnya, pas banget dinikmatin dengan Jus Kedondong (Sorry lupa foto). Awalnya sempet bingung karena penjualnya mengatakan "kodokkodok", tapi tetep pesen deh demi rasa penasaran gara-gara nengok minuman di meja sebelah.hehe.. Ini adalah pertama kalinya aku minum Jus Kedondong, padahal di Indonesia buah kedondong bertebaran dimana-mana. Rasanya segar dan unik!  karena buah kedondong dicampur dengan buah asam tamarin dan sedikit gula. Manis - asam - segar mungkin rasanya bisa digambarkan seperti itu,hahaha tapi ini beneran cocok banget diminum setelah menikmati makanan berlemak seperti Kueh Chap.

Note : RM1= Rp 3.500

Sabtu, 23 Mei 2015

Soto Manggala



Soto adalah menu sarapan paling populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki menu soto dalam list kulinernya. Dengan cita rasa yang unik, Pangkalan Bun pun punya menu soto yang dikenal dengan Soto Manggala. Apa itu Soto Manggala? tentu soto yang satu ini cukup asing buat kamu. Manggala merupakan ketela atau singkong. Bahan dasar dari Soto Manggala adalah singkong yang digunakan sebagai pengganti nasi atau ketupat. Singkong yang digunakan pun harus singkong yang empuk. Pertama singkong dipotong dan direbus setengah matang dahulu, kemudian dicampur dengan ceker atau sayap ayam dan bumbu. Biasanya Soto Manggala disajikan dengan tambahan soon, potongan wortel, serta taburan seledri, bawang goreng dan kerupuk.

Menikmati soto dengan singkong memang cukup unik, rasanya gurih dan sedikit manis. Berhubung aku ga suka ceker jadi milihnya pake sayap aja,hehe.. Sayap ayamnya sangat lunak, baru digigit sedikit daging sudah lepas dari tulangnya. Kalau mau digambarkan rasanya hampir mirip seperti menikmati sop ayam "ala rumahan" dengan kentang, bedanya kalau Soto Manggala kuahnya lebih kental. Soto Manggala ini akan lebih nikmat sambil ditemani dengan gorengan seperti tempe, bakwan, tahu isi. 
Kalau kamu lagi berkunjung ke kota Pangkalan Bun gak perlu khawatir, karena cukup banyak pedagang yang menyajikan soto khas kota Pangkalan Bun ini. Salah satu tempat yang cukup ramai oleh pengunjung berada tepat di seberang Gedung Bakuba. Seporsi Soto Manggala dibandrol dengan harga yang cukup murah. Hanya dengan Rp.10.000 kamu sudah bisa menikmati seporsi Soto Manggala dengan teh manis. Kalau tambah gorengan harganya beda yah, tergantung seberapa banyak gorengan yang kamu ambil..hehehe =)



Jumat, 20 Maret 2015

Nasi Kuning & Lontong Opor


Heloo.. ketemu lagi di weekend!! Weekend memang waktu yang paling pas buat berbagi cerita..hehe.. Cerita kali ini adalah salah satu menu sarapan yang wajib disantap saat berkunjung ke Pulau Kalimantan. Nasi Kuning! Yah, salah satu menu favoritku yang satu ini sangat mudah ditemukan di seluruh penjuru Kalimantan. Walaupun di pulau lain yang ada di seluruh Indonesia juga menjajakan Nasi Kuning tapi rasa dan ciri-ciri kedaerahannya yang khas tentu berbeda, seperti Nasi Kuning di Pulau Jawa yang menggunakan lauk seperti Ayam Goreng, Telur Dadar yang dipotong-potong dan Kering Tempe. Nasi Kuning di Kalimantan memiliki ciri khas bumbu "masak merah" atau beberapa menyebutnya bumbu "masak habang". Bahan dasar dari bumbu masak merah ini adalah cabe kering. Walaupun menggunakan cabe namun rasanya sama sekali gak pedas, cenderung manis gurih. Bumbu masak merah ini dimasak terlebih dahulu kemudian dicampur dengan lauk, seperti ayam, telur rebus, hati ayam, dan yang paling khas adalah ikan haruan (ikan gabus).


Sebagai pelengkap biasanya disajikan dengan mie goreng atau kering tempe, dan kerupuk. Nasi Kuning di daerah Kalimantan Timur biasanya disajikan dengan tambahan serundeng(kelapa parut yang sudah dimasak dengan bumbu). Di Pangkalan Bun pun Nasi Kuning sangat mudah dijumpai, salah satu langganan aku berlokasi di Jl. Pra Kusuma Yudha persisnya di sebelah RM Padang Minang Jaya. Sayangnya warung makan ini gak ada tulisan namanya,haha.. Warung makan ini buka pagi hari aja, kalau di atas jam 9 pagi biasanya sudah habis. Menu lainnya yang dijual disini adalah Lontong Opor. Pada umumnya lontong berbentung bulat memanjang tapi disini lontongnya berbentuk segitiga lebar dan pipih. Lontong ini kemudian disiram opor nangka muda dan lauk yang sudah dimasak dengan bumbu masak merah.

Bagi beberapa orang di Indonesia makan belum nikmat tanpa dilengkapi dengan sambal. Bawang dan cabe rawit yang sudah diblender halus digoreng dengan minyak yang cukup banyak. Bisa terlihat dari gambar di bawah ini, komposisi minyaknya cukup banyak. Untuk rasanya pun cukup pedas, tapi pas banget dinikmati dengan seporsi Nasi Kuning hangat maupun Lontong Opor :)

Sabtu, 14 Maret 2015

Gorengan Johan Tg. Pinang

Helooo Weekend!! Waktu yang paling ditunggu-tunggu semua orang, khususnya karyawan kaya aku..wkakaka.. Aku masih mau bagi-bagi cerita dari Batam ya.. Kali ini cemilan yang bisa dinikmatin sambil nongkrong malam-malam di Batam. Lokasinya di samping Nagoya City Walk, terdapat sebuah food court yang sangat ramai pengunjung. Tempatnya seru sih, foodcourt dengan konsep outdoor. Ada banyak stand-stand yang berjualan disini, seperti Ikan Bakar, Gorengan, Nasi Ayam, Sate, Chinesse Food, Mie Yamin dan lainnya. Sebenarnya yang paling terkenal disini Ikan Bakar Acia, tapi gatau kenapa aku kurang cocok dengan masakannya.hehe.. 

Gorengan?! Siapa yang ga suka cemilan yang satu ini..umumnya gorengan yang dijual seperti Tempe Mendoan, Tahu Isi, Pisang Goreng, Bakwan dan lainnya. Gorengan kali ini berbeda lho..karena Batam letaknya dekat dengan laut jadi gorengan disini identik dengan makanan laut/seafood. Ada lebih dari 20 macam aneka gorengan seafood yang disediakan. Kalau ngeliat tiba-tiba kalap sendiri, berasa pengen dicomot semua hehe.
Macam-macam gorengan, tapi ini belum semua lho..
Mulai dari bulat seperti bakso, lonjong, panjang seperti sosis, pipih, tahu isi seafood semuanya ada. Ukuran gorengannya cukup besar jadi ketika disajikan dipotong kecil-kecil. Aduh nulis postingan ini tiba-tiba kebayang rasanya..glek! nelen liur deh kali ini.hahahaha.. Gorengan ini lebih nikmat sambil dicocol ke sambelnya yang manis pedas. 

Minggu, 01 Maret 2015

Mie Lendir : Harum Manis

Happy sunday everyone.. masih mau berbagi cerita di Batam yah. Bangun tidur ga perlu bingung mau sarapan apa, sarapan di hotel bosen itu-itu aja kan?! Salah satu sarapan wajib yang perlu dicoba adalah Mie Lendir. Pertama kali makan menurutku rasanya aneh, kedua kali icip aja ya lumayan, ketiga kali icip kok enak yah ternyata rasanya..hhahaha.. Semacam kelabilan lidah ya, jadi bukan orangnya aja yang bisa labil, lidah pun bisa labil =p
Menu ini sangat simpel sebenarnya. Mie rebus dengan tauge kemudian disiram kuah kacang dengan taburan bawang goreng dan cabe rawit. Lauknya hanya telur rebus tanpa bumbu apa-apa. Kuah kacangnya yang kental membuat mie rebus ini disebut Mie Lendir. Rasa dari kuah kacang ini cenderung manis dan sedikit gurih, jangan bayangkan seperti saus sate, gado-gado atau lain sebagainya karena rasanya beda. Untuk seporsi Mie lendir kamu cukup membayar Rp. 10.000 saja.


Sebagai pelengkap sarapanmu jangan lupa Kopi Susunya, dijamin mantab. Sambil menikmati Kopi Susu juga bisa ditemani dengan Roti Bakar Srikaya. Menu lain yang patut dicoba adalah Kwetiaw Gorengnya. Kalau makan disini ga perlu khawatir karena menu yang dijual cukup beragam, seperti Nasi Campur Babi, Lontong Sayur, Nasi Goreng, dll. Pada kedatanganku ke Batam yang lalu, bahkan ada penjual Otak-Otak khas Tanjung Pinang yang menjajakan jualannya di kedai kopi ini. Kedai Kopi Harum Manis ini berlokasi di kawasan Nagoya, Batam.

Jumat, 27 Februari 2015

Nasi Ayam : Budi Siang Malam

Helo BATAM... Ini kedua kalinya aku mengunjungi kota ini.. Dua kali kesini tapi kayanya banyak tempat yang belum kesampaian untuk dikunjungi… Kelamaan di kota ini kayanya bakalan makin ke kanan deh timbangan..hehe
Belum mendarat aja, di pesawat udah mikirin Nasi Hainam atau orang Batam lebih familiar menyebutnya Nasi Ayam. Keluar dari bandara tanpa pikir panjang langsung menuju Rumah Makan Budi Siang Malam yang berada di Komplek Penuin. Gatau kenapa dari pertama kali makan doyan banget sama Nasi Ayamnya =D


Wihh, pas nyampe ayam yang dipajangnya udah menggoda banget lho.. Ayam ini dipanggang utuh lalu dipotong-potong dan disajikan dengan dengan minyak wijen dan kecap asin. Kemudian nasi hangat yang sudah dimasak dengan kaldu dan jahe. Untuk lauk tambahan biasanya dengan telur rebus yang sudah dibumbui, kalau datang lebih pagi ada rempelo hati juga.


Menu pelengkap lainnya bisa minta sup kaldu dengan taburan bawang goreng dan irisan jahe tipis. Kalau makan disini yang ga boleh ketinggalan adalah sambalnya. Ga bakalan lengkap makan Nasi Ayam disini tanpa taburan sambalnya yang cenderung manis pedas. Sekali makan disini kamu cukup membayar kurang lebih Rp. 20.000.