Minggu, 27 Maret 2016

Kuliner Madura : Bebek Sinjay


Selamat datang di Madura! Yeah, masih lanjutan dari liburan yang sebelumnya. Baru mendarat di Surabaya, langsung meluncur ke kota sebelah demi lunch yang udah kesorean. Oke, berhubung perut sudah laper tujuan utama kami adalah Bebek Sinjay. Salah satu rumah makan yang cukup terkenal di Surabaya dan sekitarnya (bukannya Madura terkenal dengan sate ya?haha). Kurang lebih waktu menunjukan pukul 3 sore, udah bukan jam makan siang lagi harusnya sih gak begitu rame.


Baru berdiri di pintu masuk, udah terlihat antrian panjang. Baiklah, demi seporsi bebek goreng yang terkenal ini adik siap ikutan antri. Setelah sampai di kasir, kami pun memesan dan membayar makanan yang kami pesan. Perjuangan kami ternyata tak hanya sampai disini, untuk mengambil makanan pun harus antri juga.. Yaelah, pesennya dada dikasih paha nih sama si emang.. Ya udah lah, terima aja kayanya persediaan dadanya gak ada juga, daripada tambah lama.



Ini dia yang ditunggu-tunggu, seporsi bebek goreng lengkap dengan rempelo-hati dan sambal pencitnya. Mari makan~~~
Rasa dari bebek goreng ini agak sedikit asin di lidahku, gorengnya sih cukup kering jadi walaupun ini potongan paha tapi gak bau. Rasanya pun empuk walaupun digoreng kering. Kalau repelo-hatinya sih enak, gorengnya gak begitu kering jadi gak keras/alot. Nah, ini yang paling nagih menurutku Sambal Pencit atau sambal mangganya.. Seriously, walaupun makan disini berasa di sauna (saking panasnya dan gak ada tisu) tapi gak mengurangi nikmatnya makan dengan Sambal Pencit ala Bebek Sinjay. Overall yang menurutku spesial disini justru sambalnya, kalo soal rasa bebek goreng aku lebih prefer Bebek Goreng H Slamet di Gejayan, Jogja.wkakakaka.. Harga untuk seporsi Nasi Bebek dan Minuman disini sekitar Rp. 20.000-an. Oh iya, disini juga menjual beberapa cemilan khas Madura yang bisa kamu jadikan oleh-oleh.



Perut kenyang, hati pun senang! Sebelum kembali ke Surabaya kami menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu tempat wisata di Madura. Bukit Jaddih, untuk menuju kesana kurang lebih memakan waktu 30-45 menit. Bukit Jaddih merupakan area penambangan kapur, jadi jangan heran kalau disana masih berpapasan penambang dan truk pengangkut kapur. Akses menuju Bukit Jaddih cukup mudah, kamu bisa menggunakan sepeda motor maupun mobil. Hanya saja harus extra berhati-hati karena jalurnyanya cukup terjal. Kalo kamu mampir ke sini, jangan buang sampah sembarangan ya sist-bro! Pengunjung yang datang ke Bukit Jeddih belum terlalu banyak tapi sampah-sampah yang berserakan cukup banyak lho..ga kebayang kan kalo semakin banyak pengunjung?!
Oke, see u on next holiday~ Kerja dull boar bias liburan lagi~ #workhardplayhard =D 

Minggu, 20 Maret 2016

Holide Batam - Singapore

Yap! Welcome to Batam. Masih lanjutan dari liburan kita (Tour 6 Kota). Ketika orang-orang pada rame nonton gerhana matahari, kita mah nontonnya dari dalam pesawat aja.hahaha.. Sayangnya malah ga kelihatan apa-apa dari dalam pesawat.
Sesampainya di Batam, gak perlu ditanya dan diragukan lagi, tujuan utamaku adalah Nasi Ayam Budi Siang Malam. Ngidamnya udah dari tahun lalu cyiiin :( Pergi ke Batam tentunya lebih pada menunjungi kuliner yang lalu, seperti Gorengan Tanjung PinangKedai Harum Manis. Salah satu tempat baru yang kami kunjungi adalah Caffein Cafe yang berada di seputaran Nagoya Hill. Berdasarkan hasil stalking dari beberapa Instagram Kuliner Batam, cafe yang satu ini menjual berbagai macam cake yang cukup variatif. Selain itu, varian tehnya pun cukup lengkap untuk melengkapi afternoon tea kami. Teh yang digunakan langsung diseduh, jadi gak menggunakan tea bag. Earl Grey tea disini #lehuga lah, mau diminum dingin maupun panas semua oke.


Mata kami pun tertuju pada Mille Crepes yang berada di showcase-nya. Akhirnya kami memesan Mille Crepes Coklat dan Matcha. Ummm sayang sekali rasanya kurang nendang! Bener-bener diluar ekspetasi yang dibayangkan.. rasanya cenderung hambar:(


Karena belum puas dengan dua cake ini, aku pun memesan Devil's Cake yang direkomendasikan oleh karyawannya. Oke, kalo cake yang satu ini boleh lah.. Rasa dark chocolate dari Devil's Cake ini sangat pas dipadukan dengan rasa manisnya. Jadi gak bikin eneg.. Tekstur cake-nya pun moist jadi lumer masuk di mulut. Harga cake disini berkisar antara Rp 25.000- Rp 35.000.


Perjalanan kami gak cuma sampai di Batam, berhubung paspor ada di dalam tas akhirnya kami memutuskan mampir sebentar ke negara tetangga buat sekedar mencicipi Chocolate Fondant =D Perjalanan menuju Singapore dari Batam sekitar 45 menit dengan kapal feri. Tiketnya pun bisa dikatakan cukup murah, Rp 170.00 (tiket PP, belum termasuk tax di Pelabuhan Batam Rp. 60.000 dan Singapore $6). Jadi, kalo udah nyampe Batam rugi banget gak nyebrang..haha

Sampai di Singapore kami sarapan di Food Court Lucky Plaza.(Weleh, ternyata banyak banget orang Indonesia yang makan disini) Berhubung lapar dan buru-buru pengen jalan jadi sampe lupa foto makanan kami. Harga makanan disini berkisar $4-5 untuk menu standar seperti Duck/Pork Noodle or Rice dengan kuah sop. Mutarin Orchard emang gak bakal cukup sehari, baru jalan bentar aja udah lelah.. yang ada di kepala cuma #dessert #dessert dan #dessert


Akhirnya kami pun mampir di Hoshino Cafe yang berada di dalam ION Orchard. (abaikan wajah lelah kami di foto :B). Cafe ini memiliki  konsep ala Jepang, dengan tempat duduknya yang diberikan bilik pembatas di setiap kursi membuat kita merasa lebih nyaman dan private


Segelas Ice Matcha Latte dan Ice Cappuccino pun kami pesan. Soal rasa, kayanya gak usah diragukan lagi deh.. Stronggg banget kopinya, walaupun aku bukan penggila kopi tapi Ice Cappuccino disini boleh lah diberikan jempol. Begitu juga dengan Ice Matcha Latte-nya, asli bikin nagih deh. Harga segelas minuman disini sekitar $7,5(excluded tax).



Tak lama duduk menikmati minuman kami, Chocolate Fondant yang kami pesan pun datang. Walaupun di Indonesia sangat banyak cafe maupun Italian Resto yang menyajikan Chocolate Fondant, kali ini boleh lah kita cobain buatan negara tetangga. Ketika memotong sedikit, harapannya ada coklat yang melting dari dalamnya namun gak ada. Well, kita try dulu rasanya sebelum memberi komentar. Ummm.. Sumpah ini enak banget! Walaupun gak ada coklat yang melting, tapi lumer banget di mulut. Teksturnya bener-bener moist banget sampe gigitan yang terakhir. Apalagi disajikan hangat dengan Vanilla dan Coffee Ice Cream.. Blahhh~~ Harga Chocolate Fondant disini $9,8 (excluded tax), cukup mahal sih tapi worth to try kok!  


Karena perjalanan kami masih panjang, jadi kami gak bisa berlama-lama duduk disini. Let's move.. Sebelum pulang dari Orchard kami sempat mampir ke salah satu gerai penjual kukis yang lagi-lagi berdasarkan hasil stalking Instagram #SGFoodie , yaitu Ben's Cookies. Dari segi ukuran cukup besar, jadi makan satu aja udah puas. Pilihan rasa pun cukup beragam, hampir semua favorit sih tapi yang paling best sih Dark Chocolate Chunk. Teksturnya agak lembab, jadi gak kaya kukis kering yang biasa dijual di Indonesia. Coklat yang digunakan pun Belgian Chocolate, jadi bisa bayangin kan enaknya kaya apa? Harga per piece $2,95.


Nah, sebelum balik ke Batam tak lupa beli oleh-oleh dulu yah buat temen ngunyah nanti di Pangkalan Bun.. Anyway, tiap ke Singapore gak pernah lupa buat beli Crisp Choco. Favorite banget cemilan yang satu ini. Bener-bener crunchy dan milky banget rasa coklatnya, one is never enough deh.. Dulunya sih di Batam ada yang jual, gatau kenapa sekarang susah banget nyarinya. Salah satu tempat yang menjual snack dengan harga cukup murah bisa ditemukan di Bugis Junction, tempatnya hanya berupa lapak kecil. Kemaren aja dapet 2 kaleng selai Cadbury dengan harga $8.  Oke, berhubung kami harus mengejar last ferry jadi mesti buru-buru pulang. Sampai ketemu di kota selanjutnya ya..^^


Sabtu, 19 Maret 2016

Holide Ungaran - Jogja

Halo 2016.. Ini adalah postingan pertama aku di tahun ini.
Gak kerasa sudah memasuki bulan Maret aja di 2016 ini.
Setelah sekian bulan gak buka blog,
tiba-tiba siang ini pengen posting
cerita liburan minggu lalu yang berasa Tour 6 Kota!
Ungaran-Jogja-Surabya-Batam-Singapore-Madura
Padahal liburnya cuma seminggu tapi banyak betul mampirnya =))


Yeah, akhirnya mendaratlah kami (aku & suami) di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. Awalnya mau langsung meluncur ke Jogja, tapi seketika seminggu sebelum berangkat terpikir untuk mampir ke Ungaran sekedar piknik keluarga. Setelah menikmati semangkok Soto Semarang, pergilah kami ke Ungaran tepatnya Umbul Sidomukti. Tempat ini sekarang menjadi lokasi wisata yang sangat ramai dikunjungi wisatawan. Sebelumnya, pada 2012 lalu aku pernah meninap disini namun masih sepi pengunjung dan lokasi wisata maupun villa belum sebanyak sekarang.


Sesampainya di Umbul Sidomukti, hujan pun menyambut kedatangan kami. Niat awal mau mandi pun bubaaar.. Kami pun menikmati sore dengan cemilan dan obrolan seru bersama keluarga. Tanpa terasa malam pun tiba, dingin semakin menggigit hingga kami pun memutuskan untuk tidur. Rencana awal mau main kartu remi pun bubaaarr..hahahha..(sebelum tidur narsis dulu boleh lah ya^^)


Tepat pukul 5 pagi, alarm pun berbunyi! Mata pun terbuka sambil memandangin view kota Semarang yang tersuguhkan melalui jendela. (Luar biasa deh! Kalo kerja, mana pernah bangun jam segini wkakaka..) Sambil menggigil akhirnya aku pun mencuci muka, brrrr berasa cuci muka dengan air es. Namun semangat untuk mengitari Umbul Sidomukti membuat semangat!


Matahari pun mulai bersinar, sayangnya awan tebal menutupi matahari pagi itu. Ngeliat kolam renang begini seru sih, tapi yakin mau berenang? (abaikan 2 sejoli di pojokan kolam yang kayaknya gak mengenal dingin!)haha. Sambil menunggu wahana outbond dibuka kami pun jalan-jalan di sepanjang area Umbul Sidomukti, itung-itung nyari keringat. Setelah arena outbond dibuka, kami pun membeli tiket wahana permainan sesuai dengan nyali masing-masing =D Sorry vroh, yang flyng fox kagak ke foto.


Setelah puas bermain outbond, para bapak langsung berenang sedangkan ibu-ibu asik curhat sambil makan mendoan tempe dan tahu bakso di pondok kopi.wkakaka.. Gak kerasa waktu cek out pun mendekat, kami pun harus mengakhiri liburan kami disini. Bye Ungaran, see u next time yah..



Sebelum bener-bener berpisah, (karena saudara yang satu balik ke Semarang yang lain balik Jogja) kami mampir ke Cimory, di daerah Bawen buat makan siang. Rumah makan yang terkenal dengan olahan yogurtnya ini pun memiliki tempat yang menarik untuk dikunjungi. Berhubung kami lapar jadi langsung duduk manis menanti makan siang kami tiba.


Makan siang kami pun datang, yuk lunch dulu!





Overall menu disini enak, walaupun Fish & Chips difoto atas dagingnya tipis tapi saus tartar-nya #lehuga. Menu yang aku rekomendasikan justru Cumi Telor Asin dan Nasi Gorengnya (sorry gak kefoto, sekali lagi lavarrr cyin!). Selain restoran, Cimory juga menyediakan outlet yang khusus menjual Coklat asli buatan Indonesia (Iiiisssh bisa-bisanya lupa kefoto juga lho!). Menurutku, untuk coklat asli buatan Indonesia coklatnya masuk kategori enak! Gak kalah lah dengan coklat buatan negara tetangga. Ada juga outlet yg khusus menjual olahan susu dan yogurt. Oke setelah selesai berbelanja coklat dan susu kami pun cuss ngengg ke Jogja.
"Ah Jogja, kalo dalam setahun gak mampir Jogja gak afdol hidup gw =D #gagalmoveon"
Sesampai di Jogja, tujuan yang paling dinanti adalah Gudeg favoritku sepanjang masa "Gudeg Pawon". Gudeg ini baru buka jam 10 malam, jadi jam 9 kami pun sudah bergegas meluncur kesana. Pengalaman yang lalu, datang jam 10 ikut ngantri 1 jam pas udah mau sampe giliran malah habis! #ealahkasian
Namun yang namanya gak jodoh emang susah ya cyin..nyampe sana disambut dengan tulisan TUTUP! #bye. Akhirnya memutuskan pulang dan tidur aja kali mimpi makan gudeg ya kan?!
Destinasi kuliner kedua yang gak mau lolos dari list kami adalah Sate Klathak. Jam 6 sore pun sudah meluncur ke Imogiri supaya gak kena antri. Walaupun bapake masih siap-siap motong kambing dan nyalain bara kami pun sabar menanti, itupun dapat antrian ke 5. 


Mungkin ini yang namanya kalap! Sate Klathak, Kichik Tulang dan Tongseng! Bar iki ndase nyut-nyutan.. #gppsekalisekali
Ah walaupun gak kesampaian makan Gudeg, tapi cukup terobati dengan makan Sate Klathak Pak Bari. Sayang sekali waktu di Jogja sangat singkat, padahal masih banyak yang dipengenin lho..huhu..
Ya sudah, sekian dulu ceritanya tiba-tiba tekanan darah tinggi ngeliat gambar olahan kambing di atas..haha