Minggu, 12 Juni 2016

Pondok Ale-Ale

Pontianak.. salah satu kota kuliner terbaik yang mana hampir semua makanan yang dijajakan endessss~ Jalan Gajah Mada merupakan surga bagi pecinta kuliner, namun tempat yang aku kunjungi kali ini berada agak jauh sedikit dari seputara Jalan Gajah Mada. Bermodalkan aplikasi Maps di handphone kami menuju Pondok Ale-Ale yang sebenarnya di mall-nya Pontianak pun juga membuka gerai.Hahaha.. Oke, berhubung perut sudah sangat lapar kami pun memesan makanan. Salah satu menu wajib harus kamu coba adalah Ale-Ale, sesuai dengan nama dari rumah makan yang satu ini. Ale-Ale masih masuk keluarga kerang, lebih tepatnya kerang khas Kalimantan Barat. Berdasarkan rekomendasi dari karyawannya, Ale-Ale Mercon menjadi menu favorit disini.


Nah, ini dia penampakan si Ale-Ale.. kerang kecil yang bersembunyi didalam cangkangnya. Sebagai pelengkap makan malam kami menu ini memang recommended banget. Kuahnya yang super pedas bikin keringatan bercucuran. Kombinasi manis pedas dan asam bener-bener cocok dan pastinya buat badan menjadi seger setelah mandi keringat.


Menu kedua yang kami pesan, Patin Asam Pedas. Ikan Patin memang paling pas dimasak kuah seperti ini, apalagi dibalut dengan bumbu asam pedas khas Pontianak. Kalau kamu gak suka terlalu pedas boleh kok request tingkat kepedasannya. Sekilas mungkin mirip dengan bumbu gulai tapi rasanya sih beda dengan kuah gulai. Rasa asam disini didapatkan dari potongan buah belimbing wuluh..nyummm seger banget emang..


Sebagai pelengkap kamu bisa pesan Sambal Teri dan Tumis Pakis. Sambal Teri disini gak digoreng, jadi masih segar apalagi dicampur perasan jeruk sonkit (jeruk mini) dan ulekan bawang merah dan cabe rawit. Satu lagi tanaman yang hidup liar di daratan Kalimantan adalah Pakis atau beberapa menyebutnya Kalakai/Kelakai. Ini memang salah satu sayur favorit aku, ditumis dengan bawang dan rawit aja sudah endess apalagi dicampur terasi..blaaahhh.. *langsung lapar*


Menu lain yang kami pesan adalah Ikan Patin dan Kakap Bakar, namun menu ini biasa aja karena yang kami pesan Ikan Bakar Kecap. Overall puas makan disini. Perjalanan ke Pontinak memang gak pernah cukup kalau cuma satu dua hari aja, mungkin mesti spare waktu seminggu khusus buat kuliner. Belum lagi jajanannya, uhh dijamin blenger. Siap-siap berhadapan dengan timbangan ke kanan aja ya pulang dari Pontianak.


Minggu, 29 Mei 2016

Last Day in Kuching, Serawak, Malaysia


Good morning from Kuching^^ masih disini untuk menikmati libur long weekend. Abaikan sarapan di hotel, pagi ini kami akan pergi ke china town untuk mencicipi Kolok Mee yang cukup terkenal di Kota Kuching. People said, if you're going to Kuching don't forget to try Kolok Mee. Kolok mee merupakan makanan khas dari Serawak selain Laksa. Yeah, sebelum memulai jalan-jalan hari ini kami akan mengisi amunisi terlebih dahulu supaya kuat.

Memasuki Jalan Carpenter atau lebih dikenal dengan China Town-nya Kuching kamu akan menemukan banyak kedai makan yang tentunya menyajikan menu non-halal alias all about pork. Nom nom.. Kedai makan yang aku pilih adalah Kim Joo yang menyajikan menu spesial Kolok Mee. Aroma yang sangat menggugah selera dari kedai makan ini membuat perut terasa lapar. Menu yang kami pesan beragam mulai dari nasi goreng, nasi capcay dan omelet. Namun karena yang spesial disini adalah Kolok Mee tentu aku memesan Kolok Mee. 


Tak lama menunggu, Kolok Mee pesananku pun datang. Sekilas mirip Mie Yamin yang ada di Indonesia namun tekstur gak selembut mie yamin. Tanpa diberi bumbu atau kecap mie ini sudah memiliki rasa gurih jadi memang enak langsung dimakan tanpa perlu diberi kecap, saos maupun sambal. Topping-nya cukup beragam, mulai dari potongan daging ayam, babi, bakso ikan dan daging ditemani semangkup sup dengan tauge. Harga seporsi Kolok Mee RM 5. Oh iya, Nasi Goreng disini rasanya boleh juga lho..
Perut kenyang hati pun senang! Kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Malay Kampung yang berada diseberang. Menyebrang kesana kurang lebih 5 menit saja menggunakan kapal (RM 1/orang). 


Malay Kampung terkenal dengan Kek Lapis yang bisa kamu jadikan oleh-oleh. Sesampai disana kami langsung menuju ke pusat pembuatan Kek Lapir, Mira Cake House. Disini kamu bisa melihat langsung pembuatan kek lapis dan yang gak kalah seru kamu bisa mencoba aneka kek lapis yang ada disini secara gratis!Hehe.. 


Terdapat sangat banyak aneka rasa dari kek lapis yang ada disini, mulai dari yang klasik sampai yang paling moderen. Kek lapis yang menjadi favoritku disini adalah Belacan yang memiliki rasa coklat dan Lumut yang beraroma pandan. Kalau kamu mau kek lapis yang kekinian bisa coba kek lapis Cadburry. Hampir disetiap lapisnya terdapat potongan coklat Cadburry. Harga dari kek lapis disini berkisar dari RM 10-35.


Tips dari aku, kalau mau mengunjungi Malay Kampung sebaiknya pagi hari atau sore hari aja. Kalau siang yang pasti panasnya ampun-ampunan deh gak bohong haha, selain itu kamu bakal ngantri panjang untuk naik kapal karena harus bergantian dengan anak-anak sekolah yang baru pulang. Oke, berhubung panas disini cukup terik aku kasih bonus terakhir Es Krim Kit Kat Green Tea yang super hits yaa.. Sedih di Indonesia belum ada yang jual! Padahal di Kuching bisa ditemukan dengan mudah di gerai Sevel aja.. Rasa green teanya bener-bener endesss dan kamu bakal nemunin sepotong wafer coklat KitKat di dalamnya..So Yummyy... 


See you again, Kuching... :)


Sabtu, 28 Mei 2016

Madeleine Cafe and Patisserie


Pergi ke suatu tempat tentu tak lepas dari mencicipi dessert. Hmmm kudapan yang satu ini memang tak pernah lepas dari list kulinerku. Seusai jalan-jalan memutari The Spring Mall aku mampir ke sebuah cafe yang cukup ramai dikunjungi masyarakat lokal. Melihat jajaran cake dan pasrty yang berada di showcase tentu menarik perhatianku untuk masuk ke Madeleine Cafe and Patisserie. Lokasinya berada di Ground Floor No 185. Cafe ini sangat cocok untuk sekedar bersantai ataupun ngobrol bersama teman-teman sambil ditemani teh dan cake. 


Berhubung perut cukup kenyang usai makan siang, akhirnya aku hanya memesan sepotong Triple Chocolate Cheese Cake yang ditemani Ice Lemon Tea. Cuaca yang panas memang sangat pas ditemani segelas minuman dingin dan potongan cake baru dikeluarkan dari pendingin. Kalau ditanya soal rasa, mungkin kalau kondisi perut lagi gak kenyang aku bisa makan 2 potong cake.Hahaha.. Kombinasinya memang pas! Biskuit coklat dengan campuran sedikit kacang (rasanya mirip kacang macadamia), dipadu dengan original cheese cake dan chocolate cheese cake diatasnya kemudian dengan siraman chocolate ganache. Nyammm... *nelen liur* Harga untuk sepotong cake ini RM 14.9.



Sabtu, 21 Mei 2016

Cafe Trio's @The Ranee Hotel Kuching


Hujan yang mengguyur kota Kuching malam itu, mengajak kami untuk mampir di sebuah cafe yang berada di kawasan Main Bazaar. Duduk santai sambil menikmati suasana malam di Kuching ditemani obrolan ringan bersama keluargaku. Waktu menunjukan pukul 21.30 waktu Kuching, suasana Main Bazaar sudah sepi, semua toko tutup dan kendaraan yang lalu lalang pun tidak begitu banyak. Cafe Trio's adalah satu-satunya cafe yang buka di sepanjang Main Bazaar, tepatnya berada di The Ranee Hotel. Oke, cafe ini memang masuk dalam list kulinerku kali ini karena menunya yang mengundang rasa penasaran. Apa menu unik di Cafe Trio's ?


Sebelum memasuki Trio's Cafe terdapat box Es Krim yang memajang es krim dengan berbagai macam rasa tradisional. Es krim disini menggunakan santan dan yang menjadi most famous-nya adalah Tuak Ice Cream. Buat kita penduduk asli Kalimantan tentu sudah sangat familiar dengan Tuak. Minuman asli khas Kalimantan yang terbuat dari hasil fermentasi beras ketan ini sangat mudah ditemukan pada acara adat Dayak. Rasanya yang manis (mirip tape singkong menurutku,hehe..) membuat Tuak nikmat untuk diminum oleh siapa saja. Aku sangat heran dan merasa sangat lucu karena Tuak justru menjadi menu unik yang populer di Kuching. Berhubung cuaca dingin dan aku baru saja melahap Es Krim Milo jadi memang gak tertarik untuk memasan es krim. 


Kami pun memesan cake sebagai teman pemanis obrolan kami. Walaupun cakenya tidak terlalu beragam macamnya namun memang sangat menggoda untuk dicicipi. Cheese Cake menjadi semacam cake paling mayoritas disini karena hampir semua cake-nya merupakan Cheese Cake, seperti New York Cheese Cake, Salted Caramel Cheese Cake, Marble Baked Cheese Cake, Brownies Cheese Cake, dan Tuak Cheese Cake. Harga yang dibandrol untuk sepotong Cheese Cake disini sekitar RM14/potong.


Sebagai pecinta makanan manis tentu gak akan jauh dari yang namanya coklat! Akhirnya Madagascar Choc Praline pun menjadi salah satu pesanan kami. Sekilas dilihat cake ini seperti tidak menarik, tapi soal rasa memang gak boleh dianggap remeh ternyata.. Perpaduan rasa milky dan dark chocolate-nya sangat pas dan teksturnya pun lembut. Madagascar Choco Praline ini justru potongan cake yang paling mahal lho.. RM19/potong.


Masih seputar coklat. Nah, kalau kamu ngaku Choco Holic kayaknya ini jadi menu Must to Try kamu! Hahaha.. Dari dalam sampe luar isinya coklat semua deh pokoknya. Chocolate Truffles disini merupakan coklat fudge manis dan milky kemudian dibulir dengan bubuk kakau  asli. Pertama kali kena dilidah dijamin langsung mengkerutkan kening! Buset deh, kebayangkan kan ngemilin bubuk kakau?! Tapi kalau udah gigit coklatnya pasti langsung senyum deh.. Enak juga ternyata hehe.. Harga Chocolate Truffles RM 15 untuk 3 potong coklat.


Cake yang satu ini yang paling dinanti, Tuak Cheese Cake. Temen-temen Dessert Lover pasti sudah biasa ngemilin Cheese Cake kan? Aku aja saking cintanya sama Cheese Cake bela-belain lho belajar bikin sendiri.haha.. Uniknya Cheese Cake disini menggunakan Tuak sebagai campurannya. Gigitan pertama langsung semeriwing kena tuaknya yang super stronggg cyin.. Saking strong-nya rasa cream cheese-nya kalah. Aku akuin rasanya memang unik dan enak! Tiba-tiba terpikirkan, ternyata enak juga kalau Tuak menjadi pengganti Rhum untuk bikin Dessert.. Cake yang satu ini harus banget kamu coba ya kalo mampir ke Cafe Trio's karena di Indonesia belum tentu deh nemuin Cheese Cake unik yang satu ini. Di Kalimantan aja yang punya "tuak" asli belum nemu deh yang nyampurin "tuak" dengan cake begini *syedih*. Harga sepotong Tuak Cheese Cake RM18/potong.


Untuk minumannya, jangan lupa cobain kopi ala Cafe Trio's. Rasanya gak kalah dengan Ice Cappuccino di kedai kopi yang terkenal. Ice Cappuccino with Hazelnut Syrup dan Hot Cappuccino pun menjadi pendamping potongan cake yang kami nikmati. Aroma strong dari kopinya membuat badan yang lelah menjadi kembali bersemangat walaupun malam sudah semakin larut. Walaupun aku bukan Coffee Addict tapi rasa kopi disini menurutku boleh dikasih jempol. Dek Nika sudah lelah~ Karena besok masih melanjutkan jalan-jalan di Kuching kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat. Okey,see you! :*


Minggu, 15 Mei 2016

Family Holiday to Kuching, Serawak, Malaysia

Welcome to Kuching again!! Punya libur panjang 4 hari, rugi banget dong di rumah aja.. Piknik aja yuk ke negara tetangga yang masih satu daratan dengan kita. Tahun lalu, sudah pernah nge-review liburan di Kuching, boleh lah cuba tengok I punya cerite kemarin ye :D  Kuliner Kuching Part I
Sebelum cerita kuliner di Kuching aku mau cerita sedikit buat temen-temen yang mau pergi ke Kuching melalui jalan darat. Kamu bisa naik bis dari Kota Pontianak (PP Rp. 600.000 bis executive) atau berkendara sampai di Entikong kemudian carter mobil Rp 800.000/hari. Sebenarnya kalo kamu mau bawa mobil sampai ke Kuching juga bisa, dengan ketentuan kaca film mobil gak boleh lebih dari 20% dan pastikan nama di STNK mobil dan SIM Driver harus sama.

Oke, sampai di Kuching kami langsung menuju ke Pantai Damai, Santubong yang berjarak kurang lebih 30KM dari Kota Kuching. Pantainya cukup bagus karena berada di kawasan Damai Puri Resort sehingga pantainya terawat dan bersih, walaupun gak sebiru pantai yang ada di Indonesia. Selain bermain di pantai kamu juga bisa masuk ke area wisata Kampung Budaya Serawak (Tiket masuk RM 60). Sayangnya kami datang terlalu sore, jadi kami hanya mampir makan di Bayridge Seafood yang memiliki pemandangan langsung ke arah pantai.

Perut terasa sangat lapar, karena perjalanan dari Pontianak gak ada berhenti makan siang jadi foto makanan pun gak ada. Hahaha.. Makanan yang ditawarkan disini tentunya seafood (cumi, udang, kepiting, ikan laut dan sodara-sodaranya). Soal rasa bolehlah.. gak mengecewakan.. Udang Telur Asin dan Ikan Asam Manisnya boleh dicoba.. Soal harga mungkin lebih mahal daripada makan di Top Spot. Kurang lebih kemaren menghabiskan RM350 untuk makan 10 orang.
Narsis dulu ya sebelum pulang hehe..
Sampai di hotel, mandi dan langsung bergegas menyiapkan diri untuk jalan-jalan di seputaran Main Bazaar. Baru tau kalo Main Bazaar ini cuma buka sampe sore hari aja, akhirnya mampir Sevel buat beli minum, eee malah nemu es krim Milo yang udah lama dicari-cari. Walaupun cuaca dingin dan hujan tetep aja kekeh makan es krim!  Wkakaka.. Rasanya? Suka Es Milo kan? Ya gitu rasanya haha.. kalo kena bagian coklat diluarnya itu persis kayak makan milo bubuk.. Nyummm~ enakkk! Oke, lanjut jalan lagi! Karena semua tempat udah pada tutup (Pukul 21.30 waktu Kuching) akhirnya kita mampir ke sebuah cafe di Main Bazaar.. Ikutin postingan selanjutnya yaa..



Noted : RM 1 = Rp 3.400